eBahana.com – Dalam kitab Markus digambarkan perjumpaan Yesus dengan seorang muda – dan halangan yang menahan orang muda itu untuk menjadi murid Yesus. “Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya Ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh…
eBahana.com – Dalam “Mengasihi Sesama,” kita belajar banyak kebenaran alkitabiah mengenai kasih: kasih penggenapan hukum, kerja dari kebenaran, hutang kita pada satu sama lain, sasaran dari perintah Kristen kita, karunia spiritual terbesar, dan kualitas tertinggi. Sebenarnya, seluruh tujuan Allah untuk hidup kita adalah kasih. Jika kita menyimpang dari tujuan ini dan…
eBahana.com – Setelah membaca kebutuhan besar akan kasih untuk menghasilkan dalam orang-orang Kristen dan dipraktikkan diantara mereka, kita mungkin memiliki keyakinan dan penyesalan. Itu respons yang sehat untuk semua orang percaya. Memampukan kita untuk maju memenuhi persyaratan kebenaran Allah. Karenanya, mari kita pelajari tema kasih ini lebih jauh. Dalam 1 Petrus…
eBahana.com – Mungkin mengherankan bahwa kotbah kebangunan rohani dimulai dengan diskusi tentang kasih. Namun mengasihi orang lain sebenarnya fondasi dan titik permulaan untuk kebangunan rohani sejati. Jika kita ingin melihat kebangunan rohani yang kita rindukan, kita harus mengatasi tujuh isu esensial, dua pertama mensyaratkan komitmen dan membangun kasih: Pertama, mengasihi sesama.…
eBahana.com – Hubungan pribadi dengan Kristus perlu jika kita ingin menggagalkan skema-skema setan. Pertama dan terpenting, kita harus mengkultivasi kasih akan kebenaran, karena dalam melakukan itu, kita mengasihi Allah dan mencari Firman-Nya, yang adalah kebenaran. Dalam 2 Tesalonika 2:9-10, kita belajar bahwa mengasihi kebenaran akan memproteksi kita dari Antikristus: “Kedatangan si…
eBahana.com – Kita harus membuat penilaian diri yang jujur untuk mengukur tingkat seberapa mudahnya kita terpengaruh penipuan, karena hanya dengan itu kita bisa mempersenjatai diri kita melawan taktik- taktik Satan. Karakteristik-karakteristik ini tidak lengkap, namun ada ciri-ciri menonjol dari orang-orang yang mudah tertipu. Pertama, ketergantungan seseorang pada kesan-kesan subyektif. Kesan-kesan subyektif…
eBahana.com – Hampir setiap nas dalam Perjanjian Baru yang berkenaan dengan akhir zaman merupakan peringatan mengenai penipuan. Dalam Matius 24:4-6, Yesus memperingatkan, “Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak…
eBahana.com – Untuk menangani kesombongan dengan efektif, bukan hanya mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, namun juga mengakui dosa- dosa kita satu sama lain. Kita melihat contoh-contoh pengakuan diantara orang-orang. Pengakuan seperti itu membutuhkan kerendahan hati. Cara lain untuk merendahkan diri kita adalah dengan berserah kepada Allah ketika Ia menangani isu…
eBahana.com – Beberapa poin fondasional mengenai mendengarkan dari Allah: Pertama, kita mendengar suara Allah dengan hati kita, bukan dengan telinga fisikal kita. Itu sebabnya kita harus mengkultivasi “sensitifitas hati.” Jika kita tidak mengembangkan sensitifitas ini, kita bisa menjadi tuli secara spiritual. Dalam Kitab Suci, dua kata yang menggambarkan hati mereka yang…
eBahana.com – Kita akan membahas topik bagaimana “Mengaplikasikan Darah,” dengan fokus pada Yesus sebagai Pemberi Hidup. Alkitab, dalam Injil Yohanes, dengan jelas menggambarkan dua pribadi yang berlawanan. Satu pembunuh dan satunya Pemberi Hidup. Kita perlu bisa mengidentifikasi keduanya – untuk tahu bagaimana melawan kerja pembunuh dan menerima hadirat dan kuasa Pemberi…