Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Wanita Gigih di Tengah Kejamnya Tradisi




eBahana.com – Sosok wanita gigih dalam Matius 1:3. adalah Tamar, kita tahu Peres dan Zerah merupakan anak Yehuda yang terlahir dari Tamar.  Kalau ditelusuri kisah Tamar adalah kisah sosok wanita yang mengharapkan lahirnya seorang anak, namun mendapatkan seorang pria yang jahat di mata Tuhan, Kejadian 38:7 lalu Tuhan membunuhnya, tetapi kisahnya belum terhenti sampai disitu, karena tradisi budaya saat itu Tamar menikah dengan kakaknya Er yaitu Onan.  Ternyata Onan juga memiliki sifat yang jahat, dia tidak mau memberikan benihnya kepada Tamar, sehingga Tuhan pun membunuhnya, Kejadian 38: 8-10.

Baca Juga! Klik link berikut http://ebahana.com/serba-serbi/khotbah-pengajaran/wanita-tangguh-berjuang-menjadi-pemenang/

Bagi Tamar dalam konteks saat itu, kalau seorang wanita tidak memiliki keturunan adalah aib.  Dan aib itu cenderung berkonotasi dengan dosa. Di tengah kerasnya tradisi saat itu Tamar berjuang untuk mendapatkan keturunan walau caranya salah, ia berdandan dan berada di tepi jalan supaya disangka menjadi seorang wanita sundal. Usaha Tamar berhasil mendapatkan keturunan walaupun caranya salah, Kejadian 38:15-30.  Dari kisah ini tidak ada yang bisa dibanggakan dari kehidupan Tamar, ia mendapatkan keturunan dari Yehuda walaupun dengan cara salah. Namun kalau kita belajar dalam konteks saat itu, Tamar menempuh jalan itu, karena seorang wanita haruslah bisa memberikan keturunan bagi seorang pria supaya tidak dipandang beraib. Sesungguhnya kita cenderung menyalahkan Tamar namun kalau kita jujur kaum pria pada saat itu juga berkontribusi terhadap Tamar untuk menempuh jalan seperti itu.

Dari kisah Tamar ini, kita bisa bertanya, mengapa ada nama Tamar dalam sisilah leluhur Yesus, apakah mereka tidak malu, menaruh Tamar dalam deretan silsilahnya. Tentulah dalam terang Firman-Nya, Tamar bukanlah suatu kebetulan dicatatkan sebagai leluhur berdampingan dengan Yehuda, itu membuktikan bahwa orang berdosa pun bisa dipakai oleh Tuhan dalam pekerjaan-Nya, bukan dosanya yang dipakai oleh Tuhan namun kegigihannya itulah yang Tuhan perhitungkan. Tamar tidak tahu kalau kisahnya tercatat dalam kitab, bahkan dia tidak tahu bahwa dari keturunannyalah terlahir satu keturunan yang berkenan.

Oleh karena itu janganlah engkau menghakimi dirimu sendiri dengan masa lalumu yang kelam, tetap berjuanglah untuk keluar dari kegelapan dan menuju terang Tuhan, kalau dulu Tamar tidak tahu apa yang dia kerjakan, sekarang kita tahu apa yang kita kerjakan, maka Tuhan sangat berkenan kepada orang yang menyadari akan perbuatannya, memang mencengah itu lebih baik namun jauh lebih baik kalau kita menyadari apa yang kita lakukan. Kalau dahulu saja Tuhan bela Tamar walaupun dia tidak mengenal kebenaran namun dia berjuang  dengan gigih untuk harkat dan martabatnya, sekarang kita sudah mengenal kebenaran, kita harus berjuang demi sesama dan demi kita sendiri, pastilah Tuhan bela kita. Yahya R. Suryanto

Baca Selanjutnya http://ebahana.com/serba-serbi/khotbah-pengajaran/wanita-kuat-di-tengah-kerasnya-zaman/