Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Arti Natal Dalam Hidup Kita




eBahana.com – Syalom Sahabat Bahana yang dikasihi oleh Tuhan, tanpa terasa kita sudah memasuki Desember. Bulan dimana kita memperingati kelahiran sang Juruselamat. Natal pada 2020 merupakan Natal yang paling kelam dalam hidup saya, Natal seharusnya bersukacita, namun tidak bagi saya. Pada 25 Desember 2020, Tuhan memanggil ayah saya untuk pulang ke rumahnya di surga, hal tersebut merupakan pukulan yang sangat berat bagi saya dan keluarga.

Karena hal itu, saya sempat protes dan marah kepada Tuhan, mengapa pada Natal tersebut tidak ada keajaiban? Dimana saya dan keluarga mengharapkan ayah saya untuk sembuh, sehat dan bisa berkumpul bersama keluarga, namun Tuhan menghendaki kesembuhan yang lain.

Dalam hati muncul begitu pertanyaan yang seakan-akan menuduh Tuhan, tapi saya bersyukur, Tuhan itu baik. Bahkan dalam keadaan saya yang sangat kacau, dan marah, Tuhan dengan sabar membimbing saya dengan cara-Nya yang ajaib.

Perlahan-lahan Tuhan menuntun saya dan menunjukkan bahwa Dia selalu ada, menemani dan membimbing saya, melalui tulisan ini, saya ingin mengajak kita bersama-sama merenungkan apa arti Natal sebenarnya.

Natal adalah Kasih

Mungkin kita sudah sering mendengar istilah ini, bahkan menganggap bahwa hal ini biasa saja, tapi tidak dengan saya. Ketika ayah saya pulang ke Surga, saya mulai mempertanyakan kasih Tuhan, dan saya sempat berpikir bahwa Tuhan tidak mengasihi saya.

Natal seharusnya menjadi momen dimana kita bisa merasakan kasih Tuhan, tetapi waktu itu saya belum bisa menangkap kasih Tuhan dalam masa kesedihan tersebut, tanpa sengaja renungan tentang kebangkitan orang mati, pengharapan di dalam Tuhan, dan hati yang hancur muncul di media sosial saya. Meskipun saat itu saya sengaja mengabaikan dan tidak mau tahu, tapi renungan tersebut selalu muncul setiap hari.

Satu hal yang membuat saya heran, saya tiba-tiba menemukan buku tentang kebangkitan, di dalam lemari buku, terlihat jika itu sudah berdebu, dan saya sendiri juga lupa apakah buku itu saya beli atau dikasih oleh seseorang.

Dan ketika saya membaca buku itu, Tuhan menyadarkan saya, bahwa kematian ayah saya menunjukkan dunia itu tempat yang fana, tempat sesungguhnya bagi orang percaya adalah Surga.

Natal adalah Penyertaan Tuhan

Dari Januari sampai Desember pasti sudah banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan kita, ada masa dimana kita senang mendapatkan berkat, dan ada masa dimana kita sedih karena masalah yang tidak selesai-selesai.

Sepanjang hari sudah kita lewati, hingga tanpa terasa saat ini kita berada di Desember, jika kita mau merenungkan sebentar, betapa banyaknya penyertaan, dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita semua.

Memasuki 2021, tanpa adanya kehadiran ayah, merupakan hal yang sangat berat, saat itu saya belum menikah, dan saya adalah anak pertama, karena itu saya harus menjadi tulang punggung menggantikan ayah saya, karena waktu itu saya masih bekerja, saya masih merasa aman.

Pada Juli 2021, pimpinan tempat saya bekerja, sengaja memindahkan saya ke bagian lain dengan pekerjaan yang cukup sulit, dan ia mengusir orang bagian itu agar keluar, dan saya sengaja dimasukkan ke bagian itu. saya tahu pimpinan saya punya maksud tidak baik dengan sengaja memasukkan saya ke sana. Akhirnya dengan keputusan yang panjang, saya terpaksa keluar dari perusahaan tersebut.

Meskipun saat itu saya tidak tahu harus bagaimana, tapi saya bersyukur, Tuhan memelihara kehidupan saya dengan baik, bahkan Tuhan juga memberikan berkat yang tidak terduga-duga, sehingga dalam masa saya mencari pekerjaan, kami sekeluarga tidak pernah kekurangan.

Natal adalah Hati Tuhan

Momen Natal ini, sebaiknya menjadi momen dimana kita memahami apa yang menjadi isi hati Tuhan. Hati Tuhan adalah hati yang baik, lembur, dan penuh cinta. Manusia yang dikasihi-Nya berdosa, dan membuat Tuhan sedih, tapi Tuhan tidak menghancurkan manusia, melainkan Tuhan ingin manusia selamat, karena itu Tuhan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk datang ke bumi dengan tujuan penyelamatan.

Betapa hati Tuhan itu mulia, sekalipun manusia mengecewakan-Nya tapi Tuhan tetap sabar kepada manusia.

Saya mengalami betapa hati Tuhan begitu lembut, di bumi saya memang kehilangan sosok ayah, tapi Tuhan memberitahukan kepada saya, jika saya masih punya Bapa di Surga, Bapa yang kekal.

Seperti anak kecil yang marah, dan sedih, Tuhan sebagai Bapa dengan sabar membimbing dan menuntut saya untuk kembali kepada jalan-Nya.

Di natal ini, alangkah baiknya jika kita bersama-sama merenungkan kebaikan Tuhan yang sudah kita terima, tanpa adanya kasih Tuhan, penyertaan Tuhan, bahkan kebaikan hati Tuhan, maka Natal tidak akan ada, dan Natal tidak memiliki arti spesial dalam hidup kita. Agnes



Leave a Reply