Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Seperti Marta ataukah Maria?




eBahana.com – Entah apa sebabnya tiba-tiba saja nama Yehuda tidak tercantum lagi pada daftar pelayanan ibadah sebagai salah satu Worship Leader (WL) di gerejanya. Padahal selama ini ia selalu dijadwal rutin sebulan sekali melayani sebagai WL. Dia pun merasa kecewa, “Kok saya tidak dijadwal lagi dalam pelayanan ibadah tanpa ada pemberitahuan dan alasan yang jelas.” Rasa penasaran bercampur dengan kecewanya itu pun terus memuncak, hingga akhirnya membuat ia memutuskan untuk pindah ke gereja lain. “Masih ada gereja lain kok yang membutuhkan pelayanan saya,” demikian ujarnya kepada rekan-rekan sepelayanan dalam timnya sebelum dia pindah ke gereja yang baru.

Kasus di atas hanyalah sebuah gambaran tentang apa yang sebenarnya sedang banyak terjadi dalam kehidupan/pelayanan gereja Tuhan masa kini. Tanpa disadari pelayanan sering dijadikan sebagai penghargaan bagi diri sendiri. Kita merasa berharga dan begitu bangga ketika terlibat dalam pelayanan gereja, entah sebagai pengkhotbah, WL, singer, pemain musik, penari, guru Sekolah Minggu, anggota paduan suara, pemerhati/penyambut jemaat, dsb. Namun, ketika tak lagi dilibatkan dalam pelayanan tersebut, kita lantas merasa sangat kecewa dan tidak dihargai. Berhati-hati dan waspadalah. Kita harus ingat dan sadar bahwa kita
sebenarnya bukan melayani diri sendiri, melainkan melayani Tuhan!

Marta dan Maria adalah contoh yang jelas sekali di Alkitab tentang dua orang yang sama-sama sedang melayani Tuhan, tetapi bentuk pelayanan mereka berbeda. Marta dengan sigap dan cekatan menunjukkan keahliannya dalam melayani. Dia sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Tuhan yang tengah
berkunjung ke rumahnya. Dia terlihat begitu sibuk, dan selalu mondar-mandir ke sana kemari untuk melayani Tuhan. Namun, sangat berbeda dengan Marta, Maria justru hanya duduk berdiam diri dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan apa yang sedang Tuhan katakan. Manakah yang lebih menarik perhatian Tuhan? Ternyata Tuhan lebih berkenan pada pelayanan Maria yang memfokuskan perhatian sepenuhnya hanya kepada Dia, bukan kepada hal lain.

Jadi, memuji-menyembah Tuhan dan mendengarkan firman-Nya dengan sepenuh hati saat beribadah, itu sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan kita secara langsung kepada Tuhan. Dengan kata lain, yang melayani Tuhan bukanlah hanya mereka yang berdiri di hadapan jemaat ataupun di pintu masuk gereja untuk
menyambut jemaat dalam ibadah setiap Minggu. Saat beribadah, yang kita layani adalah Tuhan. Intinya, bagaimana kita bisa memusatkan perhatian kita sepenuhnya hanya kepada pribadi-Nya!

Marta berharap kesibukan dan keahliannya dalam melayani tersebut bisa menarik perhatian Tuhan. Namun, Tuhan ternyata lebih berkenan kepada pribadi yang memusatkan perhatian sepenuhnya kepada perkataan/firman-Nya. Nah, jangan sampai kita terjebak dalam situasi seperti Marta. Sesungguhnya pelayanan bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Bahkan saat di luar gereja, kita sebenarnya juga melayani Tuhan, baik saat sedang bersekolah/berkuliah, bekerja, berkomunitas, ataupun saat berada di rumah. Ringkasnya, setiap aktivitas apa pun yang kita lakukan di dalam Tuhan adalah pelayanan kita. Golnya adalah agar banyak jiwa diberkati/diselamatkan, serta semua itu semata-mata hanya bagi kemuliaan Tuhan.

Jagalah hati kita senantiasa, dan mari miliki motivasi pelayanan yang benar di hadapan Tuhan. Kita bisa melayani Tuhan dengan berbagai cara. Jadi, janganlah kecewa jika kita tak dilibatkan lagi dalam sebuah pelayanan gereja. Di sisi lain, jangan sampai diri kita justru terjebak dalam sebuah pelayanan gereja. Tetap
fokuskan hidup kita dengan duduk diam mendengarkan firman Tuhan, dan mari lakukan setiap kehendak-Nya dalam hidup kita untuk menggenapi rencana dan panggilan-Nya atas masing-masing kita. Selamat melayani dengan sepenuh hati di bidang apa pun sehingga menjadi alat Kerajaan-Nya yang berkenan di mana pun demi keselamatan jiwa-jiwa pada akhir zaman ini! Red



Leave a Reply