Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kapan Ibadah Keluarga?




eBahana.com – Sejak dahulu prioritas tempat ibadah adalah untuk orang dewasa, sedangkan anak-anak seolah dinomorduakan dalam soal beribadah.

Anak-anak selalu dianggap pengganggu oleh orang dewasa disaat ibadah, sehingga dalam gereja ada kebaktian umum yang isinya orang dewasa.

Sedangkan anak-anak dibuatkan tempat sendiri yaitu namanya sekolah Minggu. Isinya pun dibuat seperti sekolah, ada hafalan, ada tugas dan ada sedikit bermain, namun kalau dipresentasi yang paling besar porsinya adalah mendengar para gurunya mengajar dan memberikan tugas.

Tidak salah dengan Sekolah Minggu namun sadarlah bahwa anak anak dari Senin hingga Minggu selalu disuruh sekolah, ada tempat ibadah untuk anak, tetapi sekolah umum yang diubah di gereja menjadi sekolah Minggu.

Saatnya anak-anak diberikan ruang khusus, dalam arti ibadah bukan sekolah.

Mari kita lihat teladan dari Yesus dalam Lukas 18:15-17.

Pertama, anak-anak diikutsertakan untuk berjumpa dengan Yesus istilah sekarang ibadah di gereja, namun para murid atau sekarang para senior yang rohani di gereja, melarangnya.

Mereka pasti akan bilang kita nanti tidak konsentrasi dalam ibadah, biarlah anak anak ikut sekolah Minggu disana.

Namun Yesus, segera menengahi, lalu bicara Lukas 18:16, …”Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

Tuhan inginkan anak anak turut beribadah bukan dianggap sebagai pengganggu ibadah.

Coba bayangkan di saat keluarga beribadah ada ibu, ayah dan anak, pastilah anaknya akan bertanya ke orang tuanya, itu apa ya Bu, lalu ibunya menjelaskan maksud dari khotbah sang pendetanya.

Bukankah orang tuanya makin mengerti karena ia mendengar lalu segera menjelaskan kepada anaknya.

Saatnya gereja memikirkan ibadah keluarga bukan ibadah mengajak keluarga lalu dipisah saat ibadah dimulai.

Orang orang yang menganggap dirinya rohani lebih mempertahankan cara lama pola ibadah, yang menekankan keegoisan individu bukan kesatuan keluarga dalam rumah Tuhan.

Memang awalnya agak terganggu namun lama kelamaan suasana keluarga akan terasa, sehingga Yesus berkata; Lukas 18:17, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Kita tidak akan merasakan ketulusan anak kecil dalam beribadah apabila kita tidak dekat bersama anak beribadah dalam gereja, bukan sekolah dalam gereja.

Biarkan anak kita beribadah bersama kita jangan pisahkan anak dengan menyuruh mereka sekolah walau dalam gereja, karena Tuhan bersabda dalam,

Lukas 18:16, Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

Saatnya beribadah bersama dengan keluarga. YrSurya



Leave a Reply