Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pengikut Kristus Harus Bisa Bertanggungjawab (2)




eBahana.com – Sebagai rasul yang sudah penuh dengan Roh Kudus tentu memiki pribadi yang responsibility. Sikap itu dibuktikan ketika mendengar dan melihat kelompok Yahudi yang berbahasa Yunani bersungut-sungut karena orang Ibrani mengabaikan pelayanan untuk para janda setiap harinya. Mereka segera mengumpulkan semua murid atau pengikut-Nya. Berikut tujuan dua belas rasul mengumpulkan para murid:

Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik dan penuh dengan Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka, untuk tugas itu

Bentuk responsibility dari dua belas rasul atas ketidakpuasan (ditandai dengan sikap bersungut-sungut) dari orang Yahudi yang berbahasa Yunani ada pada kalimat “Pilihlah tujuh orang dari antaramu yang terkenal baik dan penuh dengan Roh dan hikmat”  Sebagai pemimpin umat dua belas rasul langsung merespon dengan memanggil semua murid untuk memilih tujuh orang yang terkenal baik dan penuh dengan Roh dan hikmat. Sayangnya, di dalam Alkitab tidak dijelaskan: apakah mrnunjuk makna tertentu atau mewakili tujuh golongan . Tetapi yang terpenting terjadi suatu perubahan menuju kebaikan dan kebenaran seperti yang Allah kehendaki.

Tujuh orang yang disebutkan di dalam firman Tuhan di atas tidak berasal dari satu golongan saja. Dalam memilih tujuh orang itu lebih mengutamakan pribadi yang berintegeritas, berkapabilitas, dan berkapasitas. Dengan terpilihnya orang-orang yang demikian, pelayanan meja akan menjadi lebih baik dan benar. Dampak dari adanya perubahan tersebut adalah nama Allah lebih dipermuliakan dan terus terjadi pelipatgandaan jumlah para murid. Namun, apakah memilih seseorang  yang terkenal baik, kepenuhan Roh dan hikmat itu mudah? Untuk memilih tujuh orang yang terkenal baik, kepenuhan Roh dan hikmat dalam jemaat mula-mula bisa dikatakan mudah karena sudah bisa dilihat  dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecah-mecahkan roti dan berdoa. Dan semua orang yang telah percaya tetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama

Kehidupan mereka setelah percaya Kristus dan kepenuhan Roh Kudus adalahtetap menyatu dan bertekun dalam pengajaran rasul, bersekutu untuk memecahkan roti dan berdoa. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Dengan adanya kehidupan yang menyatu antara jemaat yang satu dengan jemaat yang lain maka sangat mudah sekali mendeteksi orang yang terkenal baik, penuh dengan Roh dan bijaksana. Sebaliknya, mereka juga sangat mudah mendeteksi orang tidak baik dan tidak benar. Contohnya Ananias dan Safira. Mereka adalah satu keluarga yang tidak jujur (pendusta), yaitu Menahan sebagian hasil penjualan tanah miliknya yang mau diserahkan kepada para rasul.

Orang-orang yang mempunyai karakter demikian bukanlah orang baik dan bukan orang yang kepenuhan Roh dan bijaksana. Apabila dipaksakan untuk ditetapkan menjadi pelayan meja, maka peristiwa bersungut-sungut karena ketidakpuasan atas pelayanan kepada para janda diabaikan. Pelayanan meja  dianggap krusial bagi kehidupan para pengikut Kristus karena itu menyangkut berberlangsungan hidup para janda dan orang miskin yang lain. Para janda di sini adalah janda miskin yang sudah tidak produktif karena faktor usia tua. Oleh karena itu sudah menjadi tanggung-jawab para pengikut Kristus untuk menanggung hidupnya kususnya makan dan minum dan kebutuhan pokok yang lainya.

Lantas, bagaimana dengan kehidupan pelayanan  meja di gereja pada saat ini, apakah masih menggunakan kriteria yang sama dengan jemaat mula-mula atau sudah berubah? Untuk kriteria tentu tetap sama sebab itu itu diambil dari Alkitab. Tetapi perbedaany, mereka melakukan seperti yang ditulis di dalam Akitab atau tidak. Penentuan jabatan itu apakah ditentukan oleh faktor kebaikan dan kebenaran, kepenuhan Roh dan bijaksana atau ada faktor subyektivitas yang lain: faktor kekayaan, jabatan sosial politik, dan yang lainya. Dan itu bisa mempengaruhi penentuan keterpilihan seseorang. Tetapi yang terpenting kita serahkan saja kepada kuasa Firman dan kuasa Roh Kudus, karena pekerjaan itu milik Dia.

(Markus Sulag)



Leave a Reply