Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Awas dengan Kemapanan




eBahana.com – Kenyamanan dan kemapanan merupakan dambaan setiap manusia.  Tujuan hidup semua manusia bisa dipastikan hanya untuk hidup nyaman dan mapan. Andai di bumi ini belum tercapai itu semuanya, manusia masih berharap hidup aman dan nyaman di masa kehidupan setelah kematian yaitu hidup di surga.

Namun demikian kalau rasa nyaman dan aman serta mapan sudah didapatkan ada yang harus diwaspadai yaitu kita akan kehilangan motivasi dari tujuan hidup kita untuk mengikut Tuhan.

Lukas 18:34, Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.

Mengapa para murid Yesus tidak mengerti dan tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Yesus, padahal mereka selalu bersama-sama dengan-Nya.

Bisa jadi karena para murid sudah terbiasa mendapatkan penghormatan karena pelayanan Yesus yang selalu berhasil, karena Yesus dihormati otomatis para murid-Nya pun turut merasakan penghormatan itu.

Selanjutnya, para murid terbiasa melihat keajaiban atau mukjizat yang Yesus lakukan, sehingga merasa aman beserta dengan orang yang penuh kuasa.

Belum lagi persembahan yang berlimpah, karena ucapkan syukur orang-orang yang ditolong oleh Yesus.

Jadi pikiran para murid jadi tumpul dan hatinya jadi kurang mengerti, di saat Yesus berbicara tentang hal ini,

Lukas 18:31-33, Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.  Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”

Karena yang Yesus sampaikan soal penderitaan dan kematian, hal itulah yang membuat para murid secara otomatis menolaknya dalam pikiran dan hatinya, sehingga mereka tidak mengerti maksud dari yang Yesus katakan.

Begitu juga dengan kita, kalau kita sudah aman, nyaman dan mapan tujuan panggilan kita akan segera kira lupakan, kalau panggilan itu membawa kita pada penderitaan.

Kita mau mengikuti Tuhan kalau kita mengalami keajaiban, mujizat, menerima kehormatan dan menerima berkat berkat yang berlimpah. Namun seolah kita menjadi dungu atau kurang paham apabila kita memasuki jalan penderitaan.

Tuhan mengajarkan dan memberikan teladan-Nya, bahwa makna kehidupan itu adalah rangkaian perjalanan yang berisi suka dan duka namun segalanya harus memiliki tujuan, yaitu menjalankan misi Tuhan, yaitu demi kebaikan sesama.

Dan yakinlah bahwa semua penderitaan yang kita alami karena kita mengikuti Tuhan tak akan terasa lagi, apabila kemuliaan Tuhan kita sudah dapatkan.

Maka tetap mengertilah makna dan tujuan hidupmu, Tuhan bukanlah anti kenyamanan dan kemapanan, kalau hal itu sudah kita dapatkan, tetaplah fokus pada panggilan Tuhan.

Dan ketahuilah setiap orang memiliki panggilan berbeda, jangan karena kita sudah nyaman, aman dan mapan kita lupa akan panggilan Tuhan.  YrSurya



Leave a Reply