DR. Jakoep Ezra: HIDUP ADALAH BELAJAR
Proses belajar tidak terbatas pada studi formal saja, tetapi terjadi setiap hari
Denis Waitley, seorang penulis dan motivator di Amerika mengatakan, “Losers live in the past. Winners learn from the past and enjoy working in the present toward the future.” Para pecundang hidup di masa lalu. Para pemenang belajar dari masa lalu dan menikmati bekerja pada saat ini menuju ke masa depan.
Proses belajar seharusnya bukan hanya sekadar menguasai bidang ilmu tertentu atau mencapai sejumlah gelar akademis. Belajar adalah proses mengetahui, mengamati, memahami, dan mengaplikasikan informasi, kemampuan, dan hikmat, yang dapat mengembangkan paradigma, memperkokoh prinsip, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Belajar bukan hanya bertujuan menambah pengetahuan, melainkan menransformasi kehidupan seseorang. Raja Salomo mengatakan, belajar yang hanya bertujuan menambah pengetahuan hanya akan “melelahkan jiwa dan raga” (Pkh. 12:12).
Dari Mana dan Kepada Siapa
Tuhan telah mendirikan sekolah yang dinamakan kehidupan. Anda telah berada di dalamnya. Bersedia atau
tidak mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya, itu terserah Anda. Interaksi yang kita miliki dengan orang lain, buku, musik, film ; tantangan dan harapan yang kita miliki telah direncanakan Tuhan sebagai sarana untuk belajar.
Ray Le Blond, direktur sebuah perusahaan komunikasi pariwisata di British Columbia mengatakan : “You learn something every day if you pay attention.” Anda akan belajar setiap hari jika Anda memperhatikan.
Jebakan Tersembunyi
Beberapa hambatan yang menghalangi kita untuk memperoleh dan menikmati manfaat terbaik dari hidup sebagai sarana belajar antara lain:
1.Kemalasan
Kemalasan membuat kita tidur di zona nyaman kita dan tidak mengembangkan batasan-batasan kemampuan kita sebagaimana yang Tuhan inginkan.
2.Kesombongan
Kesombongan membuat kita membatasi cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Kesombongan berarti mengatakan pada Tuhan bahwa, “menurut saya, hanya hal-hal inilah yang perlu saya pelajari, dan dengan cara-cara ini saja saya akan mempelajarinya.”
3.Penundaan
Tidak semua hal perlu dikerjakan dengan segera. Akan tetapi kecenderungan untuk menunda banyak hal di dalam hidup membuat kita melewatkan banyak kesempatan menerima pelajaran dari sang Guru Agung.
4.Prioritas yang salah
Prioritas yang salah akan menyebabkan kita memilih topik-topik pembelajaran yang terus berulang.
5.Asumsi negatif
Asumsi bukanlah fakta melainkan anggapan. Asumsi negatif menjauhkan kita dari potensi kreatif kita. Mengurung kita dari kekayaan hidup yang telah Tuhan sediakan.
6.Rutinitas
Rutinitas berpotensi membuat segala sesuatu menjadi hambar, “biasa”, dan tidak menarik. Dengan melatih kepekaan, untuk melihat dan mendengar pelajaran, maka kita akan mendapati bahwa hidup ini tidak pernah hambar melainkan selalu menarik untuk dipelajari.
Jika kita dapat memanfaatkan segala hal yang sudah Tuhan sediakan dalam hidup kita sebagai sarana pembelajaran, maka sebetulnya kita akan dapat melakukan halhal di bawah ini :
* Membentuk prinsip-prinsip hidup yang lebih baik dan kokoh
* Mengembangkan dan memaksimalkan kemampuan
* Memperluas wawasan
* Meningkatkan kualitas hidup
* Mengatasi rintangan
* Mengubah tantangan menjadi kesempatan
* Menjadikan pembelajaran seumur hidup sebagai jalan bagi damai sejahtera
Latihan Terbaik
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk melatih pembelajaran hidup Anda :
1. Siagakan hati, pikiran, dan tubuh Anda untuk belajar setiap hari.
2. Gunakan telinga, mata, dan seluruh indra Anda yang lain untuk belajar.
3. Berkomitmentlah untuk tekun belajar mulai dari hal-hal yang kecil.
4. Jangan kompromikan kebenaran, tetapi jangan pernah takut untuk belajar dari kesalahan.
5. Belajarlah mulai dari sekarang, jangan tunda lagi..
The Word of Wisdom:
“Pengalaman adalah guru yang keras. Tetapi Anda akan dipaksa untuk belajar.” (C.S. Lewis)