Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Keputihan bikin Suami Berzina?




eBahana.com – Hubungan suami-istri adalah hal yang esensial dalam pernikahan. Gangguan yang ada, berpotensi merusak. Penyebabnya seringkali sangat sepele. Seperti kasus berikut. Ada seorang wanita yang mempunyai penyakit keputihan yang mengakibatkan hubungan intimnya tidak pernah memuaskan. Suaminya tidak pernah minta kalau bukan ia duluan. Ia sudah berobat ke mana-mana tapi tak kunjung sembuh. Suaminya seorang yang pendiam dan baik. Tapi kalau melihat situasi, saat ini ia takut kalau-kalau suaminya selingkuh karena ia sudah sulit untuk hamil lagi. Apa yang harus dilakukan ya? Berikut ulasan Dr. Andik.

Secara sederhana keputihan ada dua macam, yaitu keputihan yang fisiologis, dan pathologis. Keputihan fisiologis adalah keputihan yang bukan disebabkan oleh penyakit, tetapi lebih karena perubahan dan dinamika fungsi tubuh. Keputihan seperti ini bisa terjadi menjelang, atau sesudah menstruasi, saat wanita bergairah seksual, atau saat terjadi kehamilan. Keputihan seperti ini tidak menetap dan tidak memberi keluhan yang berarti.

Keputihan pathologis, disebabkan oleh penyakit infeksi seperti jamur, kuman, virus, parasit, bahkan bisa karena keganasan. Keputihan jenis ini tidak terkait dengan perubahan fungsi-fungsi tubuh, cenderung lama, dan memberi ganguan rasa panas bahkan nyeri di daerah intim, serta bau-bau yang tidak sedap.

Keluhan yang tidak kunjung sembuh, mengarah pada kondisi keputihan pathologis. Dalam situasi ini, istri bersama suami harus menjalani pemeriksaan serta pengobatan medis bersama. Sebab, seringkali penyakit keputihan menyerang sepasang suami-istri, tetapi tidak memberi manifestasi klinis pada suami, sehingga istri sakit tapi suami tampak sehat, padahal keduanya terserang penyakit tersebut. Nah, bila hanya istri yang diobati, maka suami bisa menulari istri lagi saat berhubungan seksual.

Di samping diperiksa secara bersama-sama, ada pemeriksaan yang lebih intensif untuk mengetahui penyebab
keputihan tersebut, misalnya dilakukan pembiakan mikroorganisme yang ada dalam cairan keputihan. Dengan
pemeriksaan yang teliti dan pengobatan yang radikal, hampir tidak ada keputihan yang tidak bisa disembuhkan. Karena itu, cobalah berobat berdua di dokter ahli penyakit kulit atau dokter ahli kebidaan terbaik di kota ibu.

Ada baiknya juga, istri mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan isi hatinya kepada suami, serta kekhawatirannya bahwa suami bisa mencari pasangan seksual lain, akibat penyakit ini. Pembicaraan dari hati
ke hati, akan membangun keintiman hubungan, dan memiliki efek pencegahan dari perbuatan zina.

Sementara itu, istri dan suami tetap bisa melakukan hubungan seksual dengan pelindung kondom. Kondom jelas tidak memberi perlindungan 100% dari berbagai penyakit menular seksual, tetapi kondom yang berpelumas, menolong suami-istri untuk tetap bisa berhubungan seksual, meskipun kepuasannya tidak maksimal. Hal semacam ini, setidaknya mengurangi ketegangan seksual suami-istri yang secara berkala harus dilepaskan. Dengan cara ini sebenarnya potensi perzinaan bisa diturunkan.

Saya mendorong istri menghadapi situasi ini bersama suami. Jangan pernah menghadapinya sendirian, apalagi menyembunyikan seolah-olah tidak ada masalah.

Berobatlah dengan baik, harapkan pertolongan Tuhan, dan ingat: 1 Korintus 7:4, Isteri tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. 

Oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. Seksolog.



Leave a Reply