Tren Baru Gereja Daring atau e-Church, Apa Kata PGI ?
Jakarta, eBahana.com – MPH-PGI diwakili Sekretaris Umum Pdt. Gomar Gultom, Wakil Sekretaris Umum Pdt. Krise Anki Gosal, Wakil Bendahara Umum Drs. Arie Moningka dan Kepala Biro Pemuda & Remaja PGI Abdiel Fortunatus Tanias, menerima kunjungan rombongan Remaja Teladan GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa) wilayah Manado-Malalayang, Jumat (19/7), di Graha Oikoumene, Jakarta.
Pdt. Gomar Gultom menyambut hangat dan bergembira atas kesempatan bertemu dengan seluruh rombongan remaja teladan bersama para pengurus Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM ini.
Dalam sambutan singkatnya, Sekum PGI juga mengatakan bahwa beberapa alumni remaja teladan GMIM sebelumnya bahkan telah menjadi utusan PGI dalam beberapa program yang diadakan oleh Biro Pemuda dan Remaja, salah satunya bahkan turut serta dalam kunjungan bersama Presiden Joko Widodo ke Australia.
Pandangan PGI tentang Gereja Daring
Pada kesempatan itu, beberapa remaja teladan (retel) berkesempatan untuk bertanya mengenai isu-isu terkini yang kerap mereka saksikan. Michelle Sundalangi, bertanya mengenai pandangan PGI tentang fenomena gereja daring yang mulai marak. Menjawab pertanyaan tersebut, Pdt Gomar menjelaskan memang saat ini gereja daring atau e-church sedang menjadi tren baru, namun sebagai orang percaya tetap membutuhkan persekutuan dengan sesama orang percaya lainnya.
“Meski demikian kita juga tidak dapat menyalahkan pilihan mereka yang memilih gereja daring karena hal tersebut merupakan pilihan masing-masing orang percaya, dan merupakan suatu kebutuhan di era teknologi 4.0 saat ini. Yang harus dijaga adalah agar teknologi tidak mengikis kemanusiaan kita lewat penyakit digital seperti Nomophobia dan Phubbing,” jelasnya.
Sekum PGI juga memberi contoh tentang Sophia, robot humanoid sosial yang dikembangkan oleh perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di Hong Kong. Robot tersebut dapat melakukan berbagai hal yang juga dilakukan manusia normal. Perbedaannya adalah robot tidak memiliki jiwa, dan mengutip perkataan Jack Ma, founder Alibaba, bahwa secanggih apapun teknologi, tidak ada yang dapat mengalahkan kreativitas.
Itu sebabnya Pdt Gomar menghimbau agar para remaja teladan ini senantiasa mengisi pengetahuan mereka dengan banyak membaca serta giat berolahraga.
Usai menyaksikan video untuk mengenal PGI lebih dekat, Wakil Bendahara Umum PGI menjelaskan, bahwa saat ini ada 90 sinode anggota yang berpartisipasi dalam pembiayaan operasional PGI. Selain itu, PGI juga didukung oleh bantuan dari pemerintah. Adapun biro dan bidang yang memiliki program mencari dana untuk membiayai program-program yang telah mereka susun lewat aksi fundraising. Beberapa mitra luar negeri juga turut berpartisipasi lewat dukungan mereka dalam program-program PGI lewat bidang dan biro yang ada.
Selepas pertemuan dengan MPH serta Biro Pemuda dan Remaja PGI, para remaja teladan ini dijadwalkan untuk mengunjungi Lembaga Alkitab Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi setelah sehari sebelumnya berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan anggota DPD dan DPR-RI.
Pemilihan Remaja Teladan Sinode GMIM merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM dan dilaksanakan di tiap wilayah pelayanan GMIM. Adapun tahapan Seleksi dalam Pemilihan Remaja Teladan ini meliputi Tes Tulisan, Wawancara, Karantina, Road Show Dan Diakonia, Talent Show hingga tahapan final di Malam Penganugerahan Gelar. MK.
(sumber: pgi.or.id)