Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

PIKI Menjadi Rumah Bersama Intelegensia Kristen Indonesia




Medan, eBahana.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), Sumatera Utara (Sumut), pada Sabtu (27/11)  kemarin menggelar Konferensi Daerah (Konferda) di Aula GBI Hotel JW. Marriot dengan mengusung tema, “Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa (Amsal 14:34)” dan sub tema, “Revitalisasi Wawasan Kebangsaan demi Peningkatan Daerah”

Ketua Umum (Ketum) DPP PIKI, Dr. Badikenita Putri Sitepu, dalam sambutannya di Konperda Sumatera Utara ini dengan kata pembuka bahasa daerah setempat, “Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah, Yahowu”. Dr. Badikenita Putri Sitepu, mengucapkan selamat dan Sukses bagi semua warga Inteligensia Kristen Indonesia di Provinsi Sumatera Utara. “Bagaimanapun, sebagai salah satu barometer eksistensi dan dinamika Lembaga Kristen di Indonesia, DPD PIKI Sumatera Utara selalu menyandang beban moril yang tidak kecil. Utamanya, untuk membuktikan bahwa keberadaan dan juga dinamika lembaga dimaksud, benar berlandas dan memiliki signifikansi di Provinsi ini,” katanya.

Lanjut Dr. Badikenita Putri Sitepu, karena itu, Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan dan karuniaNya, maka sahabat-sahabat di Provinsi Sumatera Utara memberi bukti bahwa “anggapan” tersebut di atas bukanlah hanya dimulut.  “Dari lubuk hati yang paling dalam, kami ingin menyampaikan rasa bangga bisa hadir di tengah-tengah kader PIKI Sumatera Utara yang sudah teruji dan patut diandalkan. Terimalah salam hormat kami kepada seluruh Senior dan Kader PIKI Sumatera Utara,” tuturnya.

“Dan karena itu juga, maka lebih dari sekadar mengucapkan sebuah kata selamat, perkenankan kami menyampaikan beberapa pemikiran, ide, juga sedikit lintasan sejarah eksistensi dan keberadaan lembaga kita bagi Keindonesiaan. Seperti juga kawan-kawan di ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia), PIKI diprakarsai oleh PP GMKI (Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) bersama dengan Rektor UKI (Universitas Kristen Indonesia) pada Desember 1963. Gabungan kedua aktivis dan pemimpin lembaga di atas melahirkan kepedulian menghadirkan gerakan bernuansakan Intelektualitas dan Akademis bagi kesaksian Gereja dan juga Kekristenan di Negara kita ini.”

Dr. Badikenita Putri Sitepu menuturkan tidak heran jika kemudian peran kesejarahan PIKI selalu mengambil posisi penting dan strategi untuk mempromosikan nilai-nilai universal dan pluralisme sebagai bagian inheren dari berpikir “Akademis” tersebut.  “Karena, jika PIKI benar benar mengidentifikasi diri sebagai organisasi kaum terdidik dan inteligensia, maka kita dipanggil bukan untuk diri kita saja. Bukan untuk sekelompok kecil manusia, bukan untuk golongan kita semata, tetapi untuk ke Indonesia-an, untuk semua elemen-elemen Bangsa Indonesia secara kultural, keagamaan, etnisitas ataupun ekspresi-ekspresi dasariah lainnya.”

Dengan demikian, sejak awal kata Dr. Badikenita Putri Sitepu, kader-kader dipanggil untuk menemukan, menganalisis serta juga mengidentifikasi persoalan-persoalan kebangsaan, persoalan persoalan sosial-kemasyarakatan, persoalan ekonomi, kebudayaan guna menemukan solusi yang tepat.  Solusi memperkuat ke-Indonesia-an yang bukan hanya karena diproklamirkan bersama, akan tetapi juga diperjuangkan, dilahirkan dan dijaga dalam kebersamaan sebagai RUMAH bagi semua yang berbeda. Ke-Indonesia-an yang ramah bagi kepelbagaian dan sekaligus memberi ruang yang egaliter untuk mengekspresikan pilihan-pilihan yang meski berbeda tetapi untuk kepentingan bersama satu bangsa.

“Karena panggilan tersebut, maka sejak awal PIKI sangat terbuka dan membuka diri dalam membangun dan mempromosikan semangat kebersamaan di antara dan di kalangan sesama ‘Organisasi Keumatan Kristiani’. Fakta sejarah, kita semua penah mengenal penggunaan frase “Wali Dasa”, yang terdiri dari 9 Lembaga Kristen yang bersama dengan PARKINDO menjadi 10 Lembaga Kristen.”

Semua Lembaga tersebut di atas kata Dr. Badikenita Putri Sitepu, mengakui adanya ketegangan kreatif Oikumene dan Nasionalisme sebagai landas kesaksian dan panggilan politik Umat Kristen di Indonesia. Dalam mana, lembaga-lembaga Kristen atau organisasi keumatan Kristen menemukan panggilan kritisnya dalam mengawal, mendidik, mendampingi ataupun sebagai pengawal aspirasi kebangsaannya. Momentum menyambut pelaksanaan Konperda Sumut, maka tutur Dr. Badikenita Putri Sitepu, DPP PIKI ingin menyampaikan beberapa hal.

Pertama, bersama dengan DPD PIKI Sumatera Utara pasca pelaksanaan Konperda nanti, maka PIKI kini memiliki 29 DPD PIKI Provinsi yang masih aktif dan lengkap dengan Surat Keputusannya. Dalam waktu dekat akan menjadi 31 DPD dengan 20 DPD definitif. Kedua, komitmen rekonsolidasi dan penguatan panggilan inteligensia kita, kami coba kemas dengan menyebutnya sebagai mimpi atau ide menjadika PIKI sebagai rumah bersama intelegensia Kristen Indonesia.

“Mimpi ini mesti secara bersama kita imbangi dengan memberi penguatan karakteristik program akademis, solutif dan kreatif bagi masalah-masalah gereja dan masalah bangsa.” Akhir kata, Dr. Badikenita Putri Sitepu, atas nama DPP PIKI Masa Bakti 2020 – 2025, menyampaikan SELAMAT dan SUKSES bagi seluruh civitas Inteligensia Kristen se-Sumatera Utara yang melaksanakan Konferensi Daerah.

(surat)



Leave a Reply