Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pemkot Apresiasi Pasar Kuliner Jemaat Klasis Kota Kupang Timur




Pengguntingan pita menandai pembukaan Pasar Kuliner Loti K3T Jemaat Hosana Sungkaen

Kupang, eBahana.com – Walikota Kupang Jefri Riwu Kore menyampaikan apresiasi kepada Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) khususnya Klasis Kota Kupang Timur (K3T) atas upaya klasis dalam mendorong peningkatkan ekonomi warga dengan membuka pasar kuliner. Pasar kuliner yang dinamai “Loti K3T” ini merupakan pasar pertama dari enam yang direncanakan. “Beta sangat bangga dan terharu karena gereja ikut bantu pemerintah kendati seharusnya ini tanggungjawab kami,” ujar Riwu saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan yang dilaksanakan di pertigaan Jembatan Petuk, Selasa (19/10), kemarin pukul 16.00 WITA.

Walikota Kupang menyatakan mendukung penuh upaya gereja membantu warga yang berpendapatan rendah dan berharap pasar serupa juga dibuka di jemaat-jemaat lainnya. Pasar Kuliner yang dikelola Jemaat GMIT Hosana Sungkaen ini mendapat bantuan sembilan buah tenda dari Bank NTT. Kuliner yang dijual berupa jajanan lokal seperti, jagung rebus, jagung bose, nasi kuning, aneka kue, keripik, minuman, buah-buahan, dan lain-lain.

Ketua Majelis Klasis K3T, Pdt. Semuel Pandie menjelaskan bahwa nama “Loti K3T” merupakan brand pengembangan ekonomi dari klasis ini. Loti, yang artinya melihat secara cermat, kata Pdt. Semuel, mengandung pesan teologis bahwa gereja mempunyai tugas melihat dan memberi perhatian serius pada pemenuhan kebutuhan anggota-anggota jemaat terutama yang paling lemah. Istilah loti juga merupakan akronim dari “lompat tinggi”, yang berarti jemaat-jemaat GMIT perlu ditolong secara ekonomi agar mampu melompat tinggi di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Pasar kuliner dengan brand yang sama akan dibuka dalam waktu dekat di Jemaat Kaisarea BTN Kolhua, Marturia Oesapa Selatan, Lahairoi Tuak Sabu, Nazaret Oesapa Timur dan Efata Liliba. Selain membuka pasar, K3T juga akan mendirikan koperasi nelayan dan pelatihan marketing bagi para pemuda. Upaya serius K3T dalam urusan pemberdayaan ekonomi jemaat ini tegas Pdt. Semuel, mengingat hasil data sensus klasis 2021 menunjukan 20% dari 92 ribu anggota jemaat di wilayah K3T berpendapatan di bawah 400 ribu rupiah per bulan.

Walikota Kupang membeli jajanan warga

“Sebagai Ketua Majelis Klasis sekaligus pendeta, kita tidak bisa tidur kalau 20% jemaat kita berpendapatan di bawah 400 ribu rupiah per bulan. Jadi, kami mau ajak pemerintah untuk kita sama-sama tolong saudara-saudara kita yang terpinggirkan. Dan, kami akan buktikan itu di setiap spot. Kami akan bikin survey untuk lihat bagaimana peningkatan pendapatan jemaat di pasar-pasar yang kami bangun supaya menjadi alat ukur untuk kami sampaikan kepada Pak Walikota bahwa gereja juga terlibat dalam penanggulangan kemiskinan,” ujar Pdt. Sem.

Menyampaikan suara gembala pada kesempatan ini, anggota Majelis Sinode GMIT, Pnt. Fary Francis menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada K3T yang telah melakukan sensus jemaat dan memanfaatkan data tersebut untuk melihat peluang-peluang ekonomi dan menyediakan pasar bagi warga kota guna mengembangkan usaha. Pnt. Fary yang saat ini menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama Asabri meminta dukungan Pemkot Kupang dan Bank NTT untuk menyediakan kredit modal bagi warga yang usahanya berkembang.

Menurut mantan ketua Komisi V DPR RI tersebut, upaya yang dilakukan K3T ini merupakan bagian dari tugas oikonomia di mana gereja tidak hanya hadir di mimbar tetapi juga di dapur dan pasar untuk memberikan solusi atas persoalan jemaat. Ia berharap upaya pemberdayaan ekonomi jemaat di K3T ini direplikasi oleh klasis-klasis lain di GMIT. Luisa Mauloe dan Yumina Mananel anggota jemaat GMIT Hosana Sungkaen mengaku senang oleh karena gereja membuka pasar bagi mereka untuk berjualan. “Ini tempat strategis karena setiap sore cukup banyak orang berolahraga dan menikmati pemandangan di sini. Jadi, kami yakin usaha kami pasti berkembang,” ungkap Luisa.

Mereka berharap warga Kota Kupang dan sekitarnya yang berolahraga atau sekadar menikmati keindahan senja di Jembatan Petuk bisa menikmati pula jajanan Pasar Kuliner Loti K3T Jemaat Hosana Sungkaen yang dibuka setiap hari pukul 15.00 hingga 20.00 WITA.

(wantomeda)



Leave a Reply