Covenant Berkat
Hari ini tanggal 19 Agustus 2018, saya melayani di Pos Pelayanan BNKP jemaat Sepatan. Untuk sementara pos pelayanan ini dikoordinir oleh BNKP jemaat Tangerang. Dalam memobilisasi setiap kegiatan supaya tidak vakum maka salah seorang pendeta fungsional ditempatkan untuk menangani setiap kegiatan pelayanan. Dan juga beberapa pelayan lainya yang diatur dalam peraturan gereja telah terpilih untuk membantu pendeta fungsional tersebut. Selain itu, Sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk melayani pada hari ini, dimana ibadahnya dimulai jam 10 pagi dengan kehadiran warga jemaat sebanyak 150 orang termasuk anak-anak. Kesempatan yang baik ini, maka saya menyampaikan firman Tuhan yang diketengahkan dengan tema: Covenant Berkat. Berkat yang tak terselami ini, diuraikan secara gamblang dalam bacaan di Kejadian 17:15-27. Nats khotbah ini merupakan bahan khotbah seluruhnya, secara khusus di BNKP.
Dalam perikop ini menjelaskan tentang perubahan nama Sara’i menjadi Sara. Nama Sara’i menjadi Sara terkait dengan janji Tuhan yang kekal di mana nama itu diimplementasikan bahwa menjadi ibu bangsa-bangsa dan dari padanya akan lahir raja-raja. Jika dikoneksikan dengan raja-raja maka erat hubungannya dengan kehadiran raja kekal yaitu Yesus Kristus. Oleh karenanya, raja dari keturunannya inilah kita dapat dibebaskan dari belenggu dosa sehingga dapat kita memaknainya dalam kehidupan bersama untuk menjadi orang kristen tanpa sia-sia sehingga memperoleh hidup yang kekal.
Suatu keraguan bagi Abraham yang tidak dapat mengurangi kualitas imannya kepada Tuhan. Terkait dengan keraguannya itu, mempertanyakan kepada Tuhan kemungkinan Sara untuk melahirkan pada usia yang sembilan puluh tahun itu? Oleh karena itu, maka Abraham meminta kepada Tuhan untuk dialihkan kepada Ismael anaknya dari Hagar untuk menerima janji kekal tersebut. Hagar adalah hamba perempuan dari Sara. Oleh karena Sara tidak melahirkan anak maka Abraham menikahi Hagar atas izin istrinya Sara. Namun, Tuhan menolak tentang tawaran Abraham untuk dialihkan kepada Ismael. Sehingga pada akhirnya mewujudkan janji-Nya maka akan lahirlah anak dari Sara dengan diberi nama adalah Ishak. Ini membuktikan bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Putus asa dan kehilangan harapan tetapi jangan meragukan kuasa Tuhan. Wajar saja kalau kita mengalami keraguan karena kita adalah manusia yang tidak sempurna, namun jika kita memandang dan melihat Allah maka Tuhan memiliki banyak cara untuk menolong kita. Selain itu, Tuhan lebih besar dari setiap pergumulan kita. Gejolak pergumulan dapat menjatuhkan kita namun Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya tergeletak maka Dia selalu ada untuk memelihara. Untuk itu, datang kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya karena Dia tidak pernah terlambat untuk menolong kita karena ini adalah janji-Nya bahwa Akulah menyertai kamu sampai akhir jaman (Matius 28:20). Pertolongan Tuhan tidak pernah berhenti dan tidak ada batasnya.
Tuhan mengabulkan permintaan Abraham terhadapnya anaknya Ismael dari istrinya Hagar. Janji Tuhan tersebut bahwa menjadikan bangsa yang besar dan dapat beranak cucu banyak. Walau Ismael ini anaknya dari Hagar hamba dari Sara. Namun Tuhan menunjukkan kasih-Nya yang tidak dapat dibatasi. Itu artinya bahwa kasih Tuhan tersebut dapat dirasakan siapapun tanpa terkecuali. Dengan kata lain, apapun perbedaan tidak dapat membatasi kasih Tuhan. Sikap tentang menanggapi perbedaan dalam keberagaman ini telah dipertajam oleh Yesus Kristus tatkala bertemu dengan perempuan Samaria di sumur Yakub (Yohanes 4:6-9). Itu sebabnya, sebagai umat Tuhan jangan membatasi diri, justru kita dapat bergaul kepada siapapun bahkan mengasihi siapapun tanpa terkecuali. Dengan mengasihi siapapun itu menunjukkan bahwa kita sedang mendemonstrasikan diri sebagai berkat bagi orang lain. Kita terpanggil bukan untuk diri kita sendiri tetapi bagi orang lain. Panggilan kita adalah untuk berbuah dalam menciptakan orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus.
Bagian terakhir maka Abraham memanggil anaknya Ismael dan seluruh laki-laki yang ada dalam rumahnya termasuk Abraham mengerat kulit khatannya seperti yang difirmankan Allah. Artinya, sebagai ikatan janji antara Allah dan Abraham. Untuk itu, jika di koneksikan dengan Perjanjian Baru maka mengacu kepada ikatan orang percaya kepada Tuhan yang dimateraikan oleh Roh Kudus. Sehingga kita menjadi anak-anaknya dan menjadi keluarga kerajaan Allah dan kepada kita kerajaan Allah itu diwariskan. Itu sebabnya, kita diharuskah untuk setia dan taat kepada Tuhan, Wahyu 2:10b ditegaskan bahwa, Hendaklah engkau Setia sampai maka Aku akan mengaruniakan mahkota kehidupan kepadamu.
Mengakhiri khotbah di Pos Pelayanan BNKP jemaat Sepatan ini dengan ayat hafalan yang berhubungan dengan teks khotbah yaitu dalam kitab Galatia 3:29 yang menyatakan, Dan jikalau kamu milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Semoga Firman Tuhan yang disampaikan menjadi berkat. Tuhan Memberkati. Amin.
Sepatan
Pdt. Arif Yupiter Gulo