Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Be Fruitful!




Yogyakarta, ebahana.com

Pernahkah Anda melihat ada tanaman yang memakan buahnya sendiri? Tentu tidak. Tanaman menghasilkan buah tetapi yang menikmati buahnya adalah orang lain. Jika saja tanaman itu bisa berbicara maka dia akan berkata, “Puji Tuhan, buah yang saya hasilkan membuat orang lain senang menikmatinya.” Dan tidak pernah orang memuji pohon buah tetapi yang dipuji adalah buahnya. Hmm, enak lho buahnya manis.

Bahkan mungkin orang hanya tahu buahnya tanpa melihat pohonnya. Berbuah artinya bermanfaat bagi orang lain. Demikianlah orang percaya hendaknya menghasilkan buah kehidupan yang bisa bermanfaat, dinikmati oleh banyak orang. Tidak peduli orang lain mengabaikan kita bahkan melupakan kita. Yang penting hidup kita berbuah, menjadi berkat bagi sesama.

Untuk dapat berbuah, ada proses yang harus dilalui oleh tanaman. Tanaman itu harus berakar dengan kuat. Akarnya harus menembus ke dalam tanah untuk mencari zat-zat mineral yang diperlukan untuk bertumbuh. Tanaman yang sehat akan bertumbuh ke bawah dengan kuat dan bertumbuh juga ke atas. Lalu untuk berbuah banyak, maka tanaman harus mengalami “proses pembersihan” atau “pruning” yaitu sengaja dipangkas daun-daun dan dahannya atau bahkan batangnya dilukai agar menghasilkan buah banyak. Woow.. ini sangat menyakitkan!

Tetapi tanaman ini tidak dapat memberontak dan membela diri. Seakan-akan tanaman ini hanya bisa berserah kepada sang pemiliknya. Seperti ranting yang tetap harus melekat kepada pokok anggur.  Ketika tubuh tanaman serasa hancur, penuh luka maka perlu perjuangan untuk proses penyembuhan dan sampai akhirnya terjadi transformasi menjadi tanaman yang sehat dan menghasilkan buah, serta berbuah banyak. Buah yang dihasilkan dapat menjadi benih untuk menghasilkan tanaman yang baru. Inilah gambaran hidup orang percaya.

Firman Tuhan adalah makanan buat roh kita. Tanpa Firman Tuhan, mustahil seseorang akan bertumbuh secara rohani. Seharusnya apa yang ditampilkan seseorang adalah gambaran dari sejauh mana iman percayanya mengakar di dalam Kristus Yesus. Ketika imannya makin kuat maka akan terwujud kehidupan yang menjadi berkat dalam perbuatan sehari-hari. Selanjutnya Tuhan mengijinkan “proses kehidupan.” Proses pembersihan hati melalui ujian, tantangan dan masalah-masalah dalam hidup kita.

Itu sebabnya Tuhan ijinkan kita mengalami dicuekin, tidak diperhitungkan, disakiti, dihina, diremehkan, dikhianati, dilupakan ataupun dibuang. Saat ujian hidup terjadi apa yang keluar dari hidup kita? Apakah kita memberontak? Apakah kita bersungut-sungut, mengomel atau mempersalahkan orang lain? Atau mungkin ada yang menyalahkan Tuhan. Saat seperti ini.. kita hanya berserah dan percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan ijinkan semua terjadi hanya untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup kita.

Kita sedang masuk dalam “sekolah kehidupan.” Serahkan hidup kita kepada “Sang Guru Agung.” Harap tenang, saat ujian kehidupan berlangsung dalam hidup kita. Tugas kita hanya “mau” berespon dan bertindak dengan benar. Tanpa bersungut-sungut, tanpa mempersalahkan diri sendiri, orang lain dan terlebih mempersalahkan Tuhan. Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita. Dia tahu yang terbaik untuk kita. Percayalah Tuhan melalui Roh Kudus sanggup memberikan kekuatan dan melewatinya. Bagian kita tetap melekat kepada Yesus Kristus, bersabar, beriman dan melangkah dalam iman untuk bangkit dan berdiri tegak.

Kita tidak tertunduk dan malu, sebaliknya kita dengan bangga dapat berkata, “Tuhan Sumber kuatku. Tuhan Penolongku. Tuhan Pemilik Hidupku. Dialah yang memberikan kemenangan bagiku.” Sampai akhirnya terjadi transformasi dalam hidup kita. Kita bersaksi tentang perbuatan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita. Kita menjadi berkat bagi banyak orang. Terjadi duplikasi hidup. Kita menghasilkan generasi yang tangguh. Inilah buah hidup kita yang dapat dirasakan oleh banyak orang dan terjadi multiplikasi generasi. Haleluyah..!! Mau mempermuliakan Nama Tuhan? Berbuahlah… !

(Rusmi)



Leave a Reply