Dilakukan PPKM Mikro, Kasus Covid-19 Di Klaten Justru Meningkat
eBahana.com – Ada yang “kontradiktif” dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Klaten selama ini. Belakangan diketahui, angka kasus Covid-19 justru meningkat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Pernyataan ini mengemuka pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) laporan update penanganan covid-19 di Kabupaten Klaten Minggu ke-14 tahun 2021 di Pendopo Kabupaten Klaten, Selasa siang, 13 April 2021.
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani dalam pengarahannya mengaku “kurang enak” dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah karena kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten justru meningkat selama PPKM Mikro. Bahkan, kasus Covid-19 di Klaten menempati urutan kedua di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap. Di bawah Klaten yaitu Kabupaten Banyumas, Karanganyar, dan Sragen.
Dikatakan, selama seminggu kemarin saja terjadi 410 kasus Covid-19. Dan sebelumnya, terjadi 216 kasus, 197 kasus, dan 103 kasus. Juga ada kecamatan zona merah yaitu Kecamatan Kalikotes. Bupati Klaten menyatakan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani Covid-19 di Klaten. Karena itu, Bupati minta dukungan dari semua pihak. Semua pihak harus berkoordinasi untuk percepatan penanganan Covid-19.
Makanya, lanjut Bupati Klaten, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Klaten ingin memastikan berapa jumlah stok vaksin, rapid antigen, dan sebagainya yang ada di Klaten. Apakah sudah sesuai dengan kuota yang diberikan Pemerintah. Gugus Tugas Covid-19 Klaten ingin ada percepatan untuk vaksinasi.
Sebab, kata Bupati Klaten, berdasarkan laporan relawan pemulasaraan jenazah saja mengaku belum divaksin. Bupati ingin agar relawan pemulasaraan jenazah itu diutamakan untuk mendapatkan vaksin dan secepatnya. Karena mereka termasuk relawan di garda depan.
Hj Sri Mulyani mengatakan, kalau melihat dari trend kasus Covid-19 di Klaten yang terus naik, maka pola pencegahan dan penanganan Covid-19 harus diubah. Kegiatan yang dilakukan selama ini harus dievaluasi. Bupati Klaten minta agar Kasi Trantib Kecamatan lebih difungsikan dalam penegakan protokol kesehatan. Tugas Satpol PP juga harus dimaksimalkan. Camat harus sering berkoordinasi dengan kepala desa dalam melakukan tracking dan tracing kasus Covid-19.
Selain itu, kata Bupati Klaten, masyarakat harus diingatkan lagi soal kedisiplinan dalam melaksanakan 5M. Semua pihak harus mengaktifkan Jogo Tonggo. Prinsipnya, jangan ada penambahan kasus Covid-19 lagi. Kemudian penyemprotan cairan disinfektan harus terus dilakukan seperti di pasar-pasar tradisional maupun di tempat-tempat layanan umum.
Tentang usulan dari Dinas Pendidikan Klaten yang ingin memberlakukan tatap muka saat ujian SMP dan SD, kata Bupati Klaten, hal itu belum bisa diputuskan. Karena harus menunggu perkembangan covid-19 di Klaten untuk beberapa minggu ke depan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, dr Cahyono Widodo MKes seperti dikutip wartakita.org menjelaskan, sampai saat ini total kasus Covid-19 di Klaten ada 7.097 kasus, kasus aktif 401 atau 5,65% dari total, kasus dirawat 226 atau 28,9% dari kasus aktif, kasus isolasi 285 atau 72,1% dari kasus aktif, pasien sembuh 6.224 orang atau 87,7% dari total dan yang meninggal dunia tercatat 475 orang atau 6,65% dari total kasus covid yang ada saat ini.
Oleh Sulang Markus.