Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Garam dan Terang




eBahana.com –  “Kamu adalah garam dunia. Kamu adalah terang dunia.”

Beberapa tahun lalu sebelum pandemi, saya diundang untuk membantu mendokumentasikan kegiatan Bakti Sosial (baksos) Ramadhan di daerah Pondok Betung Tangerang, kerjasama Klinik Pratama Lentera, GKI Pamulang dengan teman-teman dari Isaqua Jabodetabek dkk. Saat menuju lokasi kegiatan saya sempat tersasar jauh dan terpaksa menelepon panitia beberapa kali untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Tiba disana, ternyata sudah banyak warga yang berkumpul dan mendaftar untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pengobatan umum dan pemeriksaan gigi. Baksosnya sendiri diadakan di halaman sebuah Musholla di daerah Wadassari yang bernama Musholla Al’Huda.

Selain baksos ada juga pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa (miskin), potong rambut gratis untuk anak sampai dewasa serta penyuluhan kesehatan. Sore menjelang senja, setelah semua kegiatan selesai dan warga terlayani, acara dilanjutkan dengan kuliah tujuh menit atau biasa disebut kultum. Tampak wajah-wajah lelah panitia dan para relawan yang sejak siang berjibaku dengan tugasnya masing-masing. Acara hari itu ditutup dengan buka puasa bersama.

Saat menikmati takjil, salah seorang panitia yang bernama Dr. Shunhaji mendekati saya lalu berkata, Alhamdulillah bu…kami bisa be kerjasama dengan rekan-rekan lintas agama seperti ini, melakukan misi kemanusiaan dengan saling tolong-menolong dan berbagi. Kalian (Red: tim dari Lentera)  adalah rekan-rekan sejawat kami yang setia, sejak tujuh tahun yang lalu.” Mendengar itu saya terdiam, pernyataannya sungguh menyentuh hati saya.

 

 

 

 

 

Garam dan Terang

Saya jadi teringat perkataan Tuhan Yesus dalam Alkitab, “Kamu adalah garam dunia. Kamu adalah terang dunia.” Bukankah artinya setiap orang Kristen adalah garam dunia dan terang dunia? 

Siapa sih yang tidak membutuhkan garam? Hampir setiap hari kita membutuhkannya dan tanpa perlu dijelaskan, semua orang pasti tahu apa manfaatnya. Garam digunakan untuk memberikan rasa pada makanan. Garam juga digunakan untuk mengawetkan dan mencegah pembusukan. Lantas apa kaitannya dengan orang Kristen? Garam menunjukkan gambaran tugas orang Kristen untuk mencegah kebusukan dan kebobrokan moral.

Bagaimana dengan terang? Terang tentu saja dibutuhkan saat kita berada di tempat gelap untuk membantu kita saat beraktivitas sehingga kita terhindar dari bahaya. Sifat terang menjadi gambaran tugas orang Kristen untuk menyingkapkan kegelapan dan menuntun orang pada jalan yang benar.

Sebagai orang Kristen, sejatinya kita tidak hidup sebagai komunitas yang eksklusif yang hanya asyik dengan dunianya sendiri dan kepentingannya  sendiri. Justru, kita dipanggil untuk menjadi bagian dari komunitas yang heterogen dan membawa pengaruh serta memberi manfaat bagi dunia. Terang yang disembunyikan di bawah gantang sama saja dengan garam yang tawar, tidak ada gunanya bukan?

Memasuki bulan Ramadhan ini, semoga saja menjadi kesempatan bagi kita untuk menunjukkan identitas kita sebagai garam dunia dan terang dunia diantara saudara-saudari kita umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Bukankah menjadi garam dunia dan terang dunia adalah sebuah tugas mulia karena membawa orang lain untuk memuliakan Tuhan?

Seperti yang tertulis dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

 

Oleh Lina Nababan M.Kes. – Kelompok Kerja Bencana, GKI Klasis Jakarta Dua



Leave a Reply