Awan Salib Di Atas Rumah Menjemput Kepergian Ps. Samuel Saputra
eBahana.com – Tidak ada seorang pun yang akan sanggup melepaskan kepergian belahan jiwanya. Demikian pula dengan apa yang dirasakan Inawati Budiono, sesaat sepeninggal suaminya tercinta Samuel Saputra. Namun, dibalik kisah duka, ternyata Tuhan selipkan kisah yang penuh keajaiban.
Kepergian Samuel Saputra seakan memberi syarat bagi kita yang masih tinggal di dunia untuk tidak menyia-nyiakan waktu dan tetap antusia melayani Tuhan. Bagaimana kisah Inawati Budiono sesaat sebelum berpisah dengan Samuel Saputra pulang ke rumah Bapa di surga?
Inawati Budiono sesungguhnya telah mempersiapkan kado ulang tahun yang sedianya akan dirayakan di Bandung. “Hon, kita selfie terakhir tadi sore ya, Jumat 2 Juli 2021. Kita sudah punya rencana ke Bandung dan merayakan ulang tahunmu di sana. Aku sudah siapkan kado buat kamu lo (belum aku bungkus sich) dan boxnya aku tumpuk-tumpuk sama dus perfect water supaya kamu tidak curiga. Berbeda sekali sama kamu yang tidak pernah bisa ngumpetin apa pun dari aku. Hehehehehehe. Rencanamu buat suprise kado ultahku selalu gagal karena kamu tidak tahan menyimpannya dan kamu cerita sendiri sebelum saatnya tiba. Ya, itulah lucunya kamu.”
Sehari sebelumnya Inawati juga berkisah tentang percakapannya dengan Samuel Saputra. Kerinduannya untuk melayani ke pelosok-pelosok sangatlah besar. “Kamis sore sambil menemani kamu makan kita diskusi tentang rencana drive ke Sumba, Aceh dan Balikpapan. Mimpimu untuk memberitakan Injil, Kabar Baik dari pulau ke pulau nggak pernah padam bahkan semakin membara. Bahkan kamu bilang ‘Yong, anak-anak sudah mapan di Bandung. Tugas kita sudah selesai mengantarkan mereka. Sekarang kita punya banyak waktu luang untuk memberitakan Injil, let’s go!!!!, Ya, kita bisa nyetir gantian sambil menikmati senyum lucumu.’”
Tadi sore, Jumat (02/07/2021) di kamar kamu masih manggut-manggut lo ketika aku bencadain bahwa next trip adalah Bandung🤗🤗🤗 dan aku yang bakalan nyetir nonstop Salatiga Bandung ya….
Ternyata Tuhan Yesus, kekasih jiwamu yang sejati itu lebih duluan jemput kamu ke Surga. Kamu sudah bahagia ya di surga. Kamu bisa puas nyembah Tuhan. Saat kamu dipanggil Tuhan di atas rumah kita ada awan bentuknya salib, yang sempat di foto oleh Lianya dan Ps. Iwan. Mereka merasa yakin bahwa awan salib tersebut memiliki makna yang mendalam. Mereka pun terkejut, ketika mendengar kamu sudah berada di atas awan-awan itu. Salib Hon, itu adalah prinsip hidupmu, loving God passionately and loving other unconditionally. Tuhan Yesus sangat cinta kamu Hon, and your love to Him tidak terkalahkan oleh apa pun juga. Bahkan diriku aja nomer sekian ya hehehehehehe. Karena pada nikah di depan altra kita kan sudah berjanji bahwa Tuhan harus jadi nomer 1 dalam hidup masing-masing kita, bukan aku atau kamu atau siapa pun atau apa pun juga.
I love you forever. Tak terkalahkan dirimu di dalam aku. My love forever … best man, best dady and best husband in the word. Naf