Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tolong, Istriku Selingkuh




eBahana.com – Ada sebuah kasus yang lumayan pelik, ada seorang suami, sehari-hari bekerja menjual makanan di sebuah jalan protokol ibu kota. Belum lama ini, teman istrinya menceritakan bahwa istrinya mulai menjalin hubungan istimewa dengan teman kantornya. Menurut teman istrinya tersebut, ia melakukan hal itu karena merasa tidak puas dengan hubungan seksual mereka. Suami tersebut memang merasakan hal yang sama. Bahkan pernah mereka tidak melakukan hubungan seksual selama setahun karena kelelahan sang suami secara fisik. Kadang-kadang sang suami pulang pada pagi hari, kondisinya pun lelah.

Apa yang harus suami tersebut lakukan dalam kondisi seperti itu. Tentunya sang suami tidak mau keluarganya hancur dan anak-anak menjadi terlantar.

Berikut penjelasan Dr. Andik.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan seksualitas melekat pada diri mereka. Penyatuan laki-laki dan perempuan dalam pernikahan, terkait erat dengan seksualitas mereka. Mari kita perhatikan firman Tuhan berikut ini:

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kejadian 2: 24–25).

Keduanya telanjang, tetapi tidak merasa malu. Keduanya menjadi satu daging, menyatakan penyatuan seksual yang menandai adanya pernikahan.

Dengan pemahaman tersebut, suami-istri memang harus memiliki kehidupan seksual yang teratur, sehat, dan memuaskan kedua belah pihak.

Dalam situasi suami tersebut, yang diperlukan adalah pengaturan waktu yang sesuai untuk suami dan istri  melakukan kontak seksual. Jika suami bekerja pada malam sampai pagi hari, suami bisa mengatur waktu
melakukannya pada siang atau sore hari. Jika ternyata pada jam-jam tersebut istri tidak di rumah karena bekerja di kantor, saatnya suami dan istri membicarakan secara terbuka jenis pekerjaan suami dan istri, dan mencari cara untuk memiliki pekerjaan yang waktunya bisa sesuai dengan irama hidup masing-masing.

Kondisi yang sang suami tersebut alami sekarang telah menimbulkan komplikasi karena disinyalir istrinya memiliki affair dengan teman sekantornya.

Yang sang suami perlu lakukan adalah:

Pertama, memberi pengampunan kepada istri Bapak jika memang terbukti ada affair. Yang perlu sang suami ingat, informasi dari teman belum tentu benar. Tetapi jika benar, suami harus mengampuni tanpa syarat, Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (Matius 18:22).

Kedua, carilah waktu untuk membicarakan hal ini secara terbuka. Keterbukaan akan membongkar tipu muslihat Iblis.

Ketiga, buatlah komitmen baru untuk pernikahan tersebut. Ambil keputusan untuk memiliki waktu berdua agar suami bisa membangun keintiman dengan istri.

Pernikahan yang sehat dan berbahagia perlu diupayakan, seperti tanaman yang perlu diberi sinar, air, maupun pupuk yang cukup.

Jika tidak bisa melakukan 3 hal tersebut, suami perlu mediasi dari seseorang yang suami dan istri hormati. Orang tersebut bisa gembala jemaat atau konselor Kristen.

Jika sang suami memiliki kerinduan untuk menjaga keutuhan pernikahannya, yakinlah Tuhan akan memberi jalan keluar sebab Tuhan Yesus sendiri berkata dalam Matius 19:5–6:

Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. 

Oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. Seksolog.



Leave a Reply