Salah Ayat
eBahana.com – Banyak dari kita, tanpa sadar mengutip ayat dari Perjanjian Lama untuk kepentingan kita dimasa sekarang dan sebaliknya mengutip ayat dari Perjanjian Baru untuk mengcounter ayat yang kita tidak suka yang terdapat di Perjanjian Lama. Jadi mengutip ayat hanya untuk kepentingan kita sendiri.
Misal, saat nama Tuhan kita dilecehkan, agama kita dijadikan bahan tertawaan, simbol agama kita dihina. Kita takut membelanya, Karena kita kecil dan minoritas, terdiam seolah tak berdaya, atau kita cari ayat untuk menyembunyikan diri dari rasa takut itu, kita kutip Matius 5:38-39 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Dengan ayat itulah kita mau berkata “anak Tuhan itu harus penuh kasih dan mudah mengampuni, janganlah melawan kejahatan dengan kejahatan.” Memang betul ayat dan statement kita itu tidak salah, betul 100%. Namun kita akan menjadi lupa, apabila dengan ayat dan statement kita,itu, disaat, harga diri kita, suku dan Golongan kita dihina, kita langsung kutip ayat ini,
1 Samuel 17:26 Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: “Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?”
Dengan suara lantang kita berteriak seperti Daud. Walaupun orang yang menghina kita seperti Goliat kita akan lawan, karena kita orang percaya pasti kita bisa kalahkan musuh musuh kita. Sekali lagi statement dan ayat itu benar tidak salah.
Namun seharusnya, kita sebagai orang percaya, yang kita bela itu, Tuhan, agama dan simbol kita, tentunya dengan cara kebenaran bukan dengan cara duniawi, “Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Istilah trendnya. Membela secara konstitusi, secara jalur hukum bukan secara kekerasan.
Sedangkan kalau diri kita, suku dan golongan kita, maka kita harusnya sadar bahwa kita itu bukan lagi orang dunia “Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Jadi kita nggak boleh marah.
Seharusnya kepentingan surgalah yang harusnya yang kita bela Filipi 3:20, Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Membela kepentingan sorga bukan berarti Tuhan kita lemah namun itu bentuk dari pembelaan iman kita yang seharusnya kita presentasikan, Efesus 6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Apa kepentingan Sorga itu, kepentingan surga itu ada dua, satu Perintah Agung dan 2 Amanat Agung.
Kepentingan sorga harus disampaikan dan kita hidupi, yaitu;
- Perintah Agung, Matius 22:37-40, “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.“
- Amanat Agung, Matius 28:19-20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Jadi lakukan segala sesuatu hanya untuk Tuhan, biarlah kita makin berkurang namun Dia makin bertambah.
Oleh Y. R. Suryanto.
Note :
Dalam rangka sukacita natal, saya memberikan apresiasi berupa pulsa atau uang. Spesial untuk respon terbaik bagi para pembaca renungan ini.
Caranya: Buatlah komentar, dari pengalaman apa yang didapatkan setelah membaca renungan ini.
Kirim komentar Anda ke nomor WhatsApp +6285256706188.
Apresiasi 1. Rp 500.000,-
Apresiasi 2. Rp 300.000,-
Apresiasi 3. Rp 200.000,-
Apresiasi 4, buat 5 orang, masing masing Rp 100.000,-
Yang mendapatkan apresiasi akan diumumkan pada 25 Desember 2019, baik via WhatsApp ataupun renungan edisi 25 Desember 2019.