Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pelumas Hubungan




eBahana.com – Ada seorang suami dan istri sama-sama bekerja. Pulang sudah capek. Kadang kalau berhubungan intim kami malas untuk foreplay dan menggunakan pelumas, seperti handbody, baby oil, sama minyak. Apakah itu berbahaya? Jika terjadi gatal-gatal setelah berhubungan intim, apakah ini disebabkan gara-gara memakai pelumas itu ya? Kira-kira pelumas seperti apa yang cocok untuk kesehatan?

Ada beberapa kemungkinan penyebab timbulnya rasa gatal yang dialami. Cara mengatasinya pun sangat tergantung penyebabnya. Kita mulai dari yang paling sederhana namun tingkat kemungkinannya paling besar. Sangat lazim pasangan suami-istri melakukan kontak suami-istri dengan sangat exciting, karena itu sangat mungkin akan timbul iritasi disana-sini. Iritasi adalah micro lesion, suatu perlukan yang amat halus yang kadang tak tampak oleh mata. Namun demikian luka halus ini bisa mengenai ujung sensor saraf nyeri. Nah saraf nyeri dalam derajat ringan akan memberi kesan rasa gatal.

Kemungkinan kedua, ada reaksi hypersensitive. Dalam hal ini mungkin suami istri mengalami contact
allergy. Yaitu suatu alergi akibat suatu zat asing yang mengenai suatu bagian kulit. Zat itu mungkin obat oles yang dipakai suami untuk menghindari ejakulasi dini, mungkin karet kondom, mungkin pelumas kondom, mungkin pelumas pengganti foreplay yang tadi disebutkan, bahkan mungkin juga karena cairan ejakulat suami maupun cairan vagina. Coba cari kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Mungkin saja suami tersebut mengalami suatu infeksi oleh suatu jenis mikroba, bisa jamur kulit, bisa kuman, bisa parasit. Namun bila hal ini yang suami alami biasanya suami/istri akan mengalami keputihan disamping rasa gatal tersebut.

Cara mengatasinya, bila hanya iritasi, jangan melakukan kontak seksual dahulu selama tiga hari beturut-turut untuk memberi kesempatan jaringan yang ter-iritasi mengalami regenerasi. Dan selama masa tersebut, gunakan cairan pembersih antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi yang bisa memperburuk keadaan, jangan menggunakan minyak gosok, karena akan memperburuk keadaan. Bila ada kemungkinan alergi, hindarkanlah sumber alerginya dan gunakan obat antihistamin yang bisa Bapak dapat di apotek. Yang terakhir, suami perlu ke dokter untuk mendapat obat anti mikroba yang paling sesuai dengan jenis mikroba yang menginfeksi suami.

Namun demikian tidak usah panik dan cemas. Apa yang dialami dalam kasus tersebut hanyalah masalah medis sederhana. Tetaplah tersenyum, nikmati keindahan berkat pernikahan dalam hidup.

Setelah semua keluhan hilang dan benar-benar telah sembuh, suami bisa mencegah terulangnya keluhan dengan cara: jangan lupa untuk melakukan foreplay yang memadai setiap kali hendak melakukan hubungan
seksual. Cumbuan awal yang memadai akan mengurangi risiko terjadinya iritasi ulang, sebab cumbuan awal yang memadai meningkatkan produksi cairan vagina yang merupakan natural lubricant. Dengan adanya natural lubricant yang memadai hubungan seksual akan lebih silky. Kondisi ini akan mencegah terjadinya iritasi. Bila iritasi bisa dicegah, maka rasa gatal bisa dihindarkan. Bila suami terlalu lelah untuk melakukan hubungan di malam hari, sebaiknya dicoba untuk melakukan pada pagi hari.

Jika terpaksa ingin melakukan tanpa foreplay, pilihlah pelumas yang memiliki bahan dasar air, tanpa pewarna, tanpa pewangi, dan pastikan ada tulisan non allergic ingredients.

Hal terakhir yang ingin saya sarankan adalah: coba belajar untuk melakukannya dengan lembut. Jangan lupa: “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya” (Amsal 25 : 28).

Oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. Seksolog.



Leave a Reply