Menangislah…
eBahana.com – Menangis bagi banyak orang mungkin dianggap tabu, memalukan dan tidak pantas. Menangis dianggap sebagai simbol kelemahan, cengeng, bahkan ada yang dengan sinis menganggapnya sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian.
Menangis merupakan sebuah cetusan emosi yang tidak lagi mampu kita kendalikan. Ketika tekanan terasa begitu berat, ketika rasa perih itu begitu menyiksa, ada kalanya kita perlu menangis untuk mengeluarkan segala beban yang ada di dalam hati kita. Ada banyak cara orang mengekspresikan emosinya, dan salah satunya adalah dengan menangis. Laki-laki pun tidak ada salahnya menangis, karena setegar-tegarnya seorang pria, ada kalanya rasa sakit itu begitu dalam sehingga perasaan tidak lagi mampu mengatasinya. Tentu tidak berarti bahwa kita setiap saat harus menangis, karena itu memang tidak bagus, baik buat diri sendiri maupun orang lain yang melihatnya.
Menangis terus menerus akan semakin melemahkan kita, namun pada saat tertentu, menangis bisa efektif untuk mengurangi beban hati. Ada banyak orang yang menangis sejadi-jadinya ketika mengalami pemulihan. Ada yang kemudian bertumbuh dalam imannya, tapi ada pula orang yang menangis ketika dijamah Tuhan.Kita boleh menangis, tapi bukan soal menangis atau tidak yang menjadi esensinya.
Soal menangis atau tidak, ada air mata atau tidak itu bukanlah pokok permasalahannya. Yang penting adalah bagaimana sikap hati kita. Sejauh mana kita merasa menyesal telah mengecewakan dan menyakiti hati Tuhan ataupun sesama atau sejauh mana kita tersakiti. Maka menangislah yang cukup.
Jika rasa itu begitu berat menghimpit, mengapa kita malu menangis. Pastinya bukan menangis agar dilihat orang, bukan menangis karena ingin mendapat rasa iba atau simpati dari orang lain, namun sebuah tangisan karena penyesalan mendalam dengan hati yang hancur. Bukan soal menangis atau tidak, tapi bagaimana sikap hati, karena apa yang dilihat Tuhan adalah hati kita.
Anda merasa ingin menangis, menangislah, persembahkanlah sebuah pertobatan total kepada Tuhan dan alamilah sebuah pemulihan yang indah. Berbahagialah kita yang berdukacita atas kesalahan. Karena itu datanglah kepadaNya dengan membawa jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, dan Allah akan segera memberikan penghiburan.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur (Matius 5:4).
Mazmur 126:5-6, orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Oleh Y. R. Suryanto.