Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kunci Doa Bapa Kami




eBahana.com – Kunci “Doa Bapa Kami”, di sini terletak kemenangan kita. Doa adalah memanjatkan keinginan-keinginan kita untuk untuk hal-hal yang kita butuhkan. Mengajukan permohonan kita dalam “Kerajaan Allah” di surga. Minta pertolongan di luar kemampuan kita.

Jadi apakah doa itu? Doa adalah permohonan pribadi kita kepada Pribadi Allah berdasarkan kehendak pribadi-Nya. Kerjasama dengan kehendak-Nya.

Berdoa dalam Kitab Suci bukanlah sebuah saran. Namun suatu “perintah”. Allah tidak menyarankan kita untuk berdoa. Allah “memerintahkan” kita untuk “berdoa”. Kata-kata dari Allah adalah firman yang hidup adalah sumber kehidupan kita. Alkitab menyatakan dengan jelas. Carilah Aku dengan segenap hatimu maka engkau akan menemukan Aku. Ketika kita menemukan Allah, Dia akan membebaskan kita dari belenggu kehidupan.

Mustahil mengalami pelepasan, dalam roh, kecuali kita berseru kepada Allah dengan segenap hati kita, karena doa yang dipanjatkan “setengah hati” akan “ditolak” Allah. Allah berkata, berseru kepada-Ku dengan segenap hatimu. Seperti tertulis dalam kitab Yeremia 29:13, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati”. Jadi doa setengah hati akan ditolak.

Kebulatan hati, tekad, ketekunan dan kegigihan itulah yang menarik perhatian Allah. Alkitab menyatakan dengan jelas, jika kita berdoa dengan benar kita akan hidup dengan benar, jika kita berdoa dengan salah, kita akan hidup dengan salah. Dengan kata lain “berdoa yang benar” menghasilkan hubungan yang benar dengan Allah, kehidupan doa yang salah menghasilkan hubungan yang salah dengan Allah.

Bagaimana caranya berdoa dengan benar? Berdoa dengan benar hanya jika kita mematuhi apa yang Tuhan katakan. Murid-murid Yesus berkata “ajar kami untuk berdoa”, apa yang mereka maksud adalah ajar kami berdoa “dengan benar”. Lalu Tuhan berkata beginilah caranya berdoa dengan benar. Sesuai kitab Hosea, carilah Dia dengan benar. Kita tidak bisa hidup kudus kecuali kehidupan doa kita benar. Kita tidak bisa menerima kuasa kerasulan tanpa mempraktikkan kehidupan rasuli.

Iblis akan menghancurkan kita jika kita mengizinkan dia. Kita tidak dapat dikalahkan jika kita tidak mengizinkannya. Dalam 1 Korintus 9:27, kita menemukan “kuncinya”. Rasul Paulus berkata “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak”.

Sangat mudah untuk memulai dengan benar, namun sangat sulit untuk mengakhiri dengan benar. “Kuncinya adalah “selama hidup”. Ditulis dalam 2 Tawarikh 26:5, “Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil”.

1. Kunci pertama adalah “hubungan”. Ini adalah “rahasia terbesar” dari doa. Karena Allah tidak akan mendengar siapapun yang tidak memiliki “hubungan” dengan-Nya. Alkitab berkata jika kita hidup dalam dosa dan pemberontakan, Allah tidak akan mendengar kita. Sesuai Mazmur 66:18, “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar”.

2. Kita harus tahu “kewargaan” kita di surga. Kita tidak dapat berdoa sampai kita tahu kita milik siapa.

Dalam Filipi 3:20-21, dikatakan “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.”

Percakapan kita. Kewargaan kita adalah di dalam surga. Kita tidak dapat mengalami kemenangan kecuali kita memiliki hubungan dan kewargaan ini. Kita warga surga dan oleh karena itu kita memiliki hak-hak surgawi. Kita tidak dapat berdoa kecuali kita menyadari bahwa Dia adalah Bapa kita. Tidak ada orang asing bisa berdoa kepada-Nya. Satu-satunya doa yang Allah dengar dari seorang berdosa adalah “untuk menyelamatkan jiwanya”.

Tuhan tidak mendengar orang berdosa karena Tuhan hanya mendengar orang yang sudah dibenarkan, ditebus dosanya. Tertulis dalam Alkitab, “apa itu keselamatan yang sesungguhnya. Kita tidak bisa menerima Yesus Kristus karena kita takut masuk neraka. Itu bukan keselamatan sejati. Kita menerima Yesus Kristus karena kita ingin memperoleh keselamatan.”

Keselamatan berdasarkan “kasih” bukan “ketakutan”. Kita mengingini Yesus karena kita mengasihi Dia, bukan karena ingin diselamatkan dari api siksaan neraka. Keselamatan membutuhkan empat hal: pertama, berhadapan muka dengan Anak Allah. Kedua, kita menemukan Yesus ketika Roh Kudus menyatakannya kepada kita. Ketiga, kita mengakui Dia Anak Allah. Keempat, mengakui Dia di depan umum. Ketika itu terjadi, Allah menjadi Bapa surgawi kita. Pada saat itu ada hubungan dan kita bisa berdoa dengan benar. Kita tidak bisa berdoa dengan benar kecuali kita “menyembah” Dia. Kita harus menghampiri Dia dengan pujian dan penyembahan dan masuk gerbang-Nya dengan ucapan syukur. Kita tidak bisa menghampiri Allah tanpa penyembahan.

3. Menyembah Allah karena Dia Allah yang Maha Besar.

4. Datanglah Kerajaan-Mu. Datangnya Kerajaan-Nya adalah kehancuran Iblis dan semua kekuasaannya. Kedatangan Kerajaan-Nya disebut dalam Matius 12:28, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”.

Kita tidak dapat berdoa dengan benar kecuali kepentingan Allah lebih diutamakan dari kepentingan kita. Kita tidak dapat berdoa dengan benar jika kebutuhan kita ingin dipenuhi terlebih dahulu. Kepentingan Allah harus dipenuhi sebelum kepentingan kita. Buatlah Dia senang. Biarkanlah Dia menikmatinya. Jangan bersikap seperti kita mempergunakan Dia. Ketika kita datang kedalam hadirat-Nya, buatlah Dia merasa spesial. Yesus berkata hormati Dia terlebih dahulu. Kita tidak bisa memiliki persekutuan ilahi dan persekutuan kedagingan pada saat bersamaan. Dengan cara itu kita tidak menghormati Dia. Hormati Allah secara intim dan pribadi. Perlakukan Dia spesial buat kita. Yesus berkata carilah Kerajaan-Nya terlebih dahulu.

5. Jadilah kehendak-Mu. Ada kehendak yang “rahasia” dan ada kehendak yang “diungkapkan”.

Kehendak yang rahasia ditulis dalam Ulangan 29:29, “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.”

Kehendak yang rahasia tidak bisa ditentang. Tidak ada yang tahu. Namun kehendak-Nya yang diungkapkan bisa ditentang. Seperti tertulis dalam Lukas 7:30, “Tetapi orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat “menolak” maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka “tidak mau dibaptis” oleh Yohanes.” Ini contoh Allah “mengungkapkan” kehendak-Nya dan bukan kehendak rahasia-Nya.

Ketiga adalah kehendak-Nya yang diizinkan dan diterima-Nya. Kehendak rahasia-Nya hanya Dia yang tahu, tidak bisa ditentang atau dicegah. Kehendak-Nya yang diungkapkan bisa ditentang dan dihalangi.

Contohnya tertulis Dalam Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”.

Kehendak yang diungkapkan dinyatakan melalui firman-Nya. Bergerak, progresif. kita tidak bisa dibimbing dan dipimpin atau digerakkan, jika kita diam saja. Jika kita diam saja, kita menjadi target dan Iblis akan menyerang kita. Jangan diam saja, kapanpun. Prajurit yang berdiam diri dan tidak bergerak akan dihancurkan musuh. Kehendak Allah yang baik (good will), diterima (acceptable will), sempurna (perfect will) terjadi sementara kita bergerak, progresif, dalam proses.

6. Berilah kita makan pada hari ini. Kita menerima “pemeliharaan” setiap hari sementara kita mengakui ketergantungan kita pada-Nya. Kunci-nya adalah “ketergantungan total”. Kita tidak bisa berdoa kecuali kita bergantung sepenuhnya pada Tuhan untuk “pemeliharaan-Nya” setiap hari.

7. Ampunilah segala kesalahan kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Pengakuan dosa dan mengampuni orang lain, “melepaskan”, jawaban-jawaban-Nya atas doa-doa kita. Pengakuan dosa menjangkau Allah.

Seperti tertulis dalam Yeremia 10:23, “Aku tahu, ya Tuhan, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”

Tanpa pengakuan dosa seseorang tidak akan memperoleh pengampunan. Jangan bawa kami kedalam pencobaan. Di sini kita minta “pelepasan” dari dosa-dosa kita. Dengan mengakui dosa-dosa kita.

Jauhkan kita dari pencobaan. Kita tidak bisa melihat doa-doa kita dijawab kecuali kita mengakui dosa-dosa kita dan dibebaskan dari dosa-dosa kita. Pada saat itulah kita mengalami dibebaskan dari kuasa Iblis. Iblis membebaskan kita. Sementara kita berdoa kerajaan-Nya datanglah.

Oleh Loka Manya Prawiro.



Leave a Reply