Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

PRESS RELEASE: Divisi Humas Polri Gelar FGD di UKDW




eBahana.com – Divisi Humas Polri bekerja sama dengan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu, 7 November 2020, di Ruang Seminar Didaktos UKDW Yogyakarta dengan mengusung tema “Makna Penting Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkan Ketahanan Nasional di Tengah Pandemi”.

Adapun pembicara yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono S.I.K., M.Si.; Kesbangpol DIY, Joko Nuryanto; Dosen Fisipol UGM, Dr. Dafri Agussalim, M.A.; serta Dosen Fakultas Kependidikan dan Humaniora UKDW, Dra. Endah Setyowati, M.Si., M.A. Acara dipandu oleh Fristian Greic selaku moderator. FGD tersebut diselenggarakan dengan tatap muka yang mengacu pada protokol kesehatan. Sementara itu pada kesempatan yang sama, FGD juga dikuti oleh peserta lewat Zoom meeting dan Youtube channel. Dengan kata lain, kegiatan ini dilangsungkan secara offline dan online.

Dalam sambutannya, Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasi kepada Polri atas terselenggaranya acara ini. Henry mengakui bahwa pandemi Covid-19 sedikit banyak telah memorak-porandakan harmoni kehidupan antar sesama umat, antar sesama warga bangsa. “Makin relevan bagi kita semua di tengah pandemi ini dibutuhkan kebersamaan untuk saling membantu. Berbincang dan bersama-sama berjalan menghadapi masa pandemi ini untuk memulihkan keadaan dan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat bersama. Karena itu, kita perlu kembali melakukan gerakan bersama untuk mempererat kembali harmoni kebangsaan antar sesama komponen bangsa,” tuturnya.

Sementara itu, Kadivhumas Polri menyampaikan bahwa persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus diutamakan. “Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Persatuan merupakan kunci dalam wawasan kebangsaan guna mewujudkan ketahanan pada masa pandemi ini baik ketahanan sosial maupun ekonomi,” ungkapnya kepada seluruh peserta FGD.

Masuk dalam materi yang dibawakan, Kadiv Humas Polri menyebutkan meskipun saat ini siswa-siswa sekolah maupun mahasiswa melakukan adaptasi dalam masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) untuk menghadapi pandemi Covid-19, Polri mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa, dan pemimpin bangsa pada masa yang akan datang. Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono S.I.K., M.Si., mengaku prihatin dengan banyaknya video yang menyebar di media massa yang menunjukkan bahwa anak-anak tidak mengenal pahlawan nasional, dan lebih mengenal youtuber-youtuber yang sering mereka lihat. Hal yang lebih menyayat adalah mereka (anak-anak umur SD atau SMP), lanjut Argo, saat ditanya menjawab tidak tahu lagu-lagu nasional. Mereka lebih tahu dan hafal lagu-lagu yang ada di tik-tok yang viral di media sosial. “Inilah yang menjadi tantangan kita semua dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah pandemi Covid-19,” kata Argo.

Dalam webinar bertajuk “Makna Penting Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkan Ketahanan Nasional di Tengah Pandemi” itu, Kadiv Humas Polri mengajak semua pihak untuk bergotong royong membantu mempertahankan nilai-nilai kebangsaan agar tertanam dan tidak luntur di tengah kemajuan Information Technology (IT) yang terus melejit di tengah pandemi Covid-19, sehingga kelak anak-anak mempunyai nilai nasionalis yang tinggi.

Terkait hal itu Kepala Kesbangpol DIY, Djoko Nuryanto, mengingatkan pentingnya sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan sejak dini kepada masyarakat. Ia mengingatkan bahwa wawasan kebangsaan memuat setidaknya empat hal yang mengikat semua warga negara, yaitu Pancasila, UUD ’45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. “Wawasan kebangsaan diharapkan memengaruhi perilaku setiap warga negara dalam posisi apa pun,” tutur Djoko.

Adapun Dosen Fisipol UGM, Dr. Dafri Agussalim, M.A., mengakui banyaknya kontroversi terkait pandemi Covid-19 telah memunculkan rasa saling curiga antar masyarakat. “Kalau ada kawan dari Jakarta, orang daerah curiga jangan-jangan membawa Covid-19,” ungkapnya.

Sementara, dosen UKDW, Dra. Endah Setyowati M.Si., M.A., mengingatkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam situasi sulit akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. “Perguruan tinggi merupakan tempat yang strategis untuk merumuskan upaya-upaya memperkuat mengatasi masa-masa sulit akibat pandemi,” tutur Endah seraya menambahkan, termasuk di dalamnya memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

Selama pelaksanaan FGD, baik peserta maupun panitia tetap mengedepankan protokol kesehatan. Sebelum memasuki ruangan, seluruh panitia dan peserta yang hadir secara luring melaksanakan rapid test terlebih dahulu. Sementara itu, penempatan tempat duduk di dalam ruangan juga ditata dengan jarak 1–2 meter.

 

Oleh Biro Kerjasama dan Relasi Publik Universitas Kristen Duta Wacana.



Leave a Reply