PMKRI Ingin Hentikan Proyek Panas Bumi di Wae Sano
Ruteng, eBahana.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng dan Cabang Labuan Bajo bersama warga Wae Sano kembali mendesak pemerintah khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk segera menghentikan seluruh proses ekstraksi panas bumi di Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.
Selain itu, mereka mendesak Bank Dunia membatalkan segera kerja sama dan pemberian dana hibah kepada PT SMI dan PT GeoDipa Energi), termasuk menghentikan seluruh proses di lapangan dalam memuluskan rencana penambangan panas bumi di Wae Sano; serta mendesak Kantor Staf Presiden berhenti terlibat dalam urusan panas bumi di tempat tersebut. Hal tersebut mereka sampaikan dalam unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Bupati Manggarai Barat, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (2/2) kemarin.
Mereka menilai, rencana penambangan panas bumi yang persis berhimpitan dengan pemukiman dan rumah adat, sumber air, lahan pertanian/perkebunan, fasilitas publik seperti sekolah dan gereja, itu membawa ancaman besar bagi warga sekitar. Ketua PMKRI Cabang Ruteng, Nardi Nandeng, mengatakan, warga Wae Sano sejak awal telah menolak. Penolakan warga telah disampaikan berulang-ulang, baik ke pemerintah maupun ke pihak perusahaan. Penolakan itu dilandasi alasan yang jelas, yakni keselamatan ruang hidup mereka dan masa depan anak cucu