Paus Fransiskus Terima Surat dari Presiden Joko Widodo untuk Mengunjungi Indonesia
Jakarta, eBahana
Beberapa hari belakangan ini sebagian masyarakat Indonesia dihebohkan oleh informasi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Berita itu menyebar dalam berbagai sarana media sosial setelah Katib Aam PBNU Kyai Haji Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Paus Fransiskus pada minggu lalu di Roma.
Pada Jumat (17/01/20), kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Timur dapat terjadi pada September 2020.
Kabar kunjungan Paus Fransiskus ke berbagai negara biasanya memang disampaikan sedari jauh hari sebelumnya. Misalnya kunjungan Paus Fransiskus ke Jepang dan Thailand pada November lalu, sudah diberitakan oleh berbagai media internasional sejak dari awal tahun 2019.
Di Indonesia, kabar rencana kunjungan Paus Fransiskus itu disambut penuh harapan tapi juga masih simpang siur. Bagi rohaniwan gereja Katolik Indonesia kabar tersebut belum dapat dipastikan karena belum ada undangan resmi yang mesti disampaikan langsung oleh Pemerintah Indonesia kepada Vatikan.
Sekretaris Kuria Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Pastor Vincentius Adi Prasojo, Pr, mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia semestinya diprakarsai oleh pemerintah Republik Indonesia dengan mengundang secara resmi Sri Paus.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan pemerintah Indonesia telah mendapatkan informasi atas keinginan Paus Fransiskus yang hendak mengunjungi Indonesia.
Menurut Teuku Faizasyah, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga telah melakukan diplomasi terkait hal itu dan Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat undangan permintaan kepada Paus Fransiskus untuk datang mengunjungi Indonesia.
Ketika dikonfirmasi perihal waktu pasti kunjungan Paus ke Indonesia pada September 2020, Teuku Faizasyah belum dapat memastikan tepat waktunya. Sedangkan perihal persiapan Indonesia terkait rencana kunjungan itu akan baru dilakukan setelah Paus bersedia memenuhi undangan dari Presiden Republik Indonesia.
Sumber: http://satuharapan.com