

Jakarta, eBahana
Berselang setelah kita bersyukur bahagia atas peringatan 74 tahun kemerdekaan bangsa ini, kita pun harus nestapa dengan beberapa peristiwa yang sungguh bertolak belakang dengan makna kemerdekaan dan ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama.
Bagaimana kita tidak gundah ketika masih dalam suasana merayakan nikmat kemerdekaan musti berjibaku dengan konten ujaran kebencian yang sedemikain marak?
Bagaimana kita tidak sedih manakala sedang berikhtiar untuk memajukan sumber daya manusia yang unggul namun masih juga menyaksikan ungkapan caci-maki berbau SARA dan perlakuan tak manusiawi di negeri sendiri?
Makna kemerdekaan menjadi bak jauh panggang dari api yang nian berbeda dengan kenyataan.
Ini lalu menjadi sebuah noktah hitam pada sebuah perjalanan bangsa yang bercita-cita menjadikan dirinya sebagai rumah bagi semua orang yang turut membangunnya dan ingin hidup tenteram di dalamnya.
Meski itu menjadi keprihatinan tersendiri, Uskup Mgr. Ignatius Suharyo selaku ketua KWI dan juga Uskup Keuskupan Agung Jakarta telah memberi imbauan supaya umat Katolik diminta tenang dan tidak terpancing; karena yang penting dikedepankan adalah persatuan bangsa dan perdamaian.
Secara historis, Pancasila hadir untuk ke-Indonesia-an yang majemuk sebagai sebuah kenyataan yang harus dirawat dan dijaga.
Di situlah sangat nampak bahwa Indonesia adalah negara bangsa (nation-state) yang menyatukan wilayah-wilayah yang berbeda dengan masyarakatnya untuk membentuk kesatuan politik yang baru berjiwa kebangsaan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri senantiasa musti dimaknai tidak semata menyatukan kepulauan dan latar belakang yang berbeda akan tetapi juga termanifestasikan dalam sebuah aksi kerja nyata seluruh komponen bangsa bergotong-royong untuk mengusahakan kebaikan bersama.
Persatuan bangsa Indonesia tidak bersifat etnik melainkan etis.
Berangkat dari keprihatinan di atas, maka kami dari Forum Ormas Katolik di Keuskupan Agung Jakarta memandang penting untuk menyampaikan sikap bersama sebagai berikut:
Jakarta, 20 Agustus 2019.
Hormat kami,
Sumber http://www.sesawi.net