Ibadah Syukur 51 Tahun Penggembalaan GPdI Betlehem
Jakarta, eBahana.com – Meriah. Itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan acara Ucapan Syukur 51 Tahun Pengembalaan dan 45 Tahun Pernikahan Pdt. Adrian Saroinsong dan Pdt. Katoutje Karauwan yang diselenggarakan di tempat pengembalaan mereka, GPdI Betlehem Pondok Gede, Jumat (10/12) kemarin.
Tampak hadir dalam acara itu, Calon Ketua Umum (Caketum) GPdI, Periode 2022–2027, Pdt. Franky Rewah yang bertugas memberitakan Firman Tuhan, Ketua Majelis Daerah (MD) GPdI Jawa Barat, Pdt. Ferry Rompas, dan pengurus MD lainnya, di antaranya ada Pdt. Edy Tampi, Pdt. Denny Tampi dan Pdt. Yohannes Limuria. Juga ada Ketua dan Sekretaris serta Bendahara beberapa Wilayah di GPdI Jawa Barat. Bahkan banyak gembala GPdI Jawa Barat dan keluarga besar pasangan hamba Tuhan ini yang hadir menambah meriah dan ramai acara.
Pada kesempatan itu, Pdt. Adrian Saroinsong dan Pdt. Katoutje Karauwan tampak bagaikan pengantin baru naik ke panggung memberikan kesaksian. “Sebelum kami menikah, gembala kami Pdt. W.H. Bolang, (Alm). Istri saya ini pilihan Pdt. W.H Bolang dan istri (Alm),” kata Pdt. Adrian Saroinsong.
Satu kali Pdt. Adrian ke pastori (rumah gembala) dan ketemu dengan Pdt. W.H. Bolang dan istri (Om dan Tante—Panggilan Pdt. Adrian buat Pdt. W.H Bolang dan istri), berkata “Nyong (panggilan akrab Pdt. Adrian) kamu sudah mau nikah?” tanya. “Iya Om,”jawab Pdt. Adrian. “Sebentar Om kasih lihat ke kamu pilihan Om buat kamu,” kata Om Bolang waktu itu ditirukan Pdt. Adrian. Apa yang disampaikan Pdt. W.H Bolang semuanya diiyakan oleh Pdt. Adrian. Setelah menyampaikan itu kepada Pdt. Adrian, Pdt. W.H Bolang, pergi ke sekolah Gideon Tanjung Priuk yang memang berada di samping pastori.
Tidak beberapa lama, Pdt. W.H. Bolang kembali dan menemui Pdt. Adrian. “Ada dia (wanita yang akan dijodohkan– Katoutje Karauwan). Saat itu Om tunjuk, (wanita yang dimaksud).” Pandangan pertama, Pdt. Adrian memang sudah jatuh hati, tetapi sebagai pemuda ganteng waktu itu diakuinya memiliki banyak pilihan. Tetapi diakuinya sejak pertama kali melihat Katoutje Karauwan, berbagai cara dilakukannya untuk dapat bertemu berdua supaya lebih saling mengenal.
Singkat ceritera, pasangan muda waktu itu yang masih bernama Adrian dan Katoutje Karauwan (belum ada title pendeta) mendapatkan waktu bertemu dan bahkan memutuskan untuk hidup bersama (menikah) pada tanggal 10 bulan 12 pada 45 tahun yang lalu. Pdt. Adrian dan Pdt. Katoutje Karauwan menutup kesaksiannya dengan membacakan puisi ciptaan Pdt. Adrian dan juga menyanyikan dua (2) lagu karangan Pdt. Adrian.
Setelah itu ada sambutan Ketua MD GPdI Jawa Barat, Pdt. Ferry Rompas. “Saya tadinya tidak bisa hadir karena selesai dari satu kegiatan MD, kaki kiri saya tiba – tiba sakit. Saya mohon ijin pada kakak saya-Pdt. Adrian untuk tidak bisa hadir,”buka sambutannya. Sesampai di rumah, Pdt. Ferry Rompas berkata ia langsung tidur. Pagi harinya saat istrinya membangunkannya tiba – tiba rasa sakit di kakinya sudah tidak terasa lagi. Saat itu juga ia dan istri langsung bergegas menuju ke GPdI Betlehem, Pondok Gede.
“Puji Tuhan akhirnya tiba juga di sini (GPdI Betlehem). Saya harus akui, setiap pertemuan MD GPdI Jabar, kalau ada Kak Nyong selalu acara menjadi ramai-meriah. Pada kesempatan ini saya mau gunakan untuk mengucapkan terima kasih buat Kak Nyong dan Kak Katoutje Karauwan, dan tentu doa kami terus bahagia. Tentu juga kita doakan supaya menjadi keluarga yang Sakinah (tenang atau tentram), Mawaddah (cinta kasih), Warahmah (kasih sayang) kata lainnya pasangan yang bahagia dan memiliki rumah tangga yang harmonis memiliki rasa saling percaya, saling berkomunikasi, saling jujur, percaya pada Tuhan, selau membuat keputusan bersama, dan saling berkomitmen satu sama lain”kata Pdt. Ferry Rompas.
Ibadah Ucapan Syukur 51 Tahun Pengembalaan dan 45 Tahun Pernikahan, Pdt. Adrian Saroinsong dan Pdt. Katoutje Karauwan, diakhiri dengan foto bersama keluarga dan makan bersama dengan seluruh tamu – tamu yang hadir.