Access to the Breakthrough Anointing
Acara KKR Kesembuhan Ilahi dan seminar telah diadakan (03–04/10/18) bertempat di Hotel Sunset 100 Jl. Sunset Road No. 100 Denpasar Bali. Dimulai dengan acara seminar dari pukul 09.00 WITA-selesai dengan tema ACCESS TO THE BREAKTHROUGH ANOINTING, Akses menuju pengurapan yang membawa terosan hidup, atas inisisasi beberapa gereja yang bekerjasama dengan PPHTGD (Persekutuan dan Pelayanan Hamba Tuhan Garis Depan) Denpasar ini menghadirkan beberapa pembicara dari beberapa Negara diantaranya Nigeria, Amerika, Tanzania. Dan yang menjadi ketua panitianya adalah Pdt. Priccen Lubis juga sebagai ketua PPHTD.
Para peserta KKR dan Seminar dari beberapa kota kabubaten yang ada di Bali, terdiri dari berbagai gereja. Sebelum acara dimulai pada hari pertama para peserta terlebih dahulu mendaftar di tempat pendaftar yang telah disediakan oleh panitia. Para penyambut tamu yang bertugas dibagian registrasi menyambut setiap para peserta dengan ramah. Khusus bagi mereka yang tinggal jauh dari Denpasar panitia menyediakan fasilitas hotel untuk menginap di beberapa hotel dekat dari tempat acara. Beberapa orang sempat saya wawancarai mengatakan senang dengan acara tersebut.
Dalam seminar setiap pembicara diberikan waktu untuk bicara selama 20 menit. Dan di seminar tersebut pada hari pertama ada satu judul yang sangat menarik yang ditekankan bahwa pentingnya akan terobosan. Bahwa setiap orang harus memiliki akses untuk terobosan olehnya harus memiliki urapan diantaranya ditekankan perjanjian darah Yesaya 59:1-21.
Pada KKR kesembuhan ilahi di hari pertama dimulai dengan ibadah sangat. Dalam ibadah itu setiap peserta KKR dan seminar dapat merasakan dan menikmati hadirat Allah lewat pujian dan penyembahan. Yang menjadi pembicara Dr. Veron Fernandez dan istrinya Dr. Anny Fernandez dari Tanzania. Dalam khotbahnya kedua hamba Tuhan suami istri ini dapat menghadirkan kuasa mukjizat Tuhan. Dalam penyampaian firman Tuhan dengan lugas dan tegas mengatakan bahwa kuasa mukjizat dalam kesembuhan adalah milik Tuhan. Kita dapat meminta urapan dalam terobosan untuk menerima kesembuhan atas setiap sakit penyakit. Setiap Yang sakit disuruh maju ke depan untuk didoakan. Kesembuhan yang sangat luar biasa terjadi dan membuktikan bahwa mukjizat itu tetap atau masih ada untuk menyatakan kuasa Tuhan Allah agar banyak orang disembuhkan.
Dalam penyampaian seminar di hari kedua, dr. Lilian Hon adalah seorang dokter gigi yang memiliki 6 spesialis memberikan kesaksian bahwa betapa Tuhan mengasihinya membuat ia bisa berbicara lagi setelah dioperasi dari kanker lidah. Kejadian itu terjadi setelah ia selesai dioperasi. Tetapi Tuhan menolongnya dan tidak membiarkannya sehingga dapat berbicara kembali, itulah sebabnya dia mengatakan bahwa betapa penting kita memiliki akses urapan dalam terobosan mukjizat, dan hendaknya setiap orang memilikinya agar mukjizat Tuhan itu benar-benar berlaku bagi setiap orang Kristen. Di akhir dari seminarnya Dr. Anita Kim sebagai pemimpin rombongan pembicara dari beberapa negara tersebut dan dr. Lilian Hon yang kedua-duanya berasal dari Indonesia, yang telah tinggal dan menetap di Amerika. Memimpin penyembahan dan semua peserta seminar larut dalam menyembah Tuhan.
Pada Malam KKR kesembuhan ilahi yang kedua dimulai dengan ibadah yang dipimpin pemimpin pujian oleh Nelany Elinda Roring. Para peserta memikmati hadirat Tuhan yang sangat luar biasa. Saat mulai terlihat tempat duduk masih banyak yang kosong, karena yang datang untuk menghadiri acara KKR selama 2 malam tersebut bukan hanya peserta seminar tetapi juga para anggota jemaat dari beberapa gereja yang ada di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Tidak sebegitu lama ibadah dimulai tempat duduk sudah terisi penuh. Acara KKR Kesembuhan ilahi kali ini berbeda dengan acara-acara pada biasanya dimana pembicara atau pengkhotbah sudah ada di tempat. Tetapi kali ini di malam kedua khotbah baru dimulai sekitar pukul 21.30 WITA, karena menunggu pembicara KKR kesembuhan ilahi yaitu Dr. Paul Ameh dari Nigeria. Setelah pembicara sampai, ia langsung dipersilakan untuk menyampaikan firman Tuhan sebelum mendoakan para orang sakit yang sudah menunggu kedatangan hamba-Nya. Dalam firman Tuhan, Dr. Paul Ameh membuka khotbahnya dengan pembacaan Alkitab yang terdapat dalam Yohanes 5:1. Penekanan firman Tuhan yang disampaikannya menekankan 3 hal mengenai penyembuhan pada hari Sabat di kolam Betesda, yakni
- Tidak ada orang, hanya sendiri
- Ada orang yang lebih cepat
- Tidak ada bantuan
Ketiga persoalan diatas yang menghambat untuk sembuh, Terkadang ketika sakit maka ada perasaan sendiri tidak ada siapa-siapa yang dapat menolong untuk sembuh. Kebiasaan orang yang sakit selalu mengharapkan bantuan akan adanya orang lain selain dirinya untuk dapat menolongnya dari kesakitan untuk sembuh. Cara atau pikiran yang seperti ini sering menjadi penghambat untuk dapat mengalami terobosan dalam urapan untuk dapat menerima mukjizat Kesembuhan. Salah menempatkan prioritas atas kesakitan ketika sudah menderita sakit. Karena ada tiga hal yang diandalkannya yaitu:
- Mengandalkan orang lain
- Mengandalkan diri sensdiri
- Mengandalkan Tuhan
1. Mengandalkan Orang Lain
Sering seseorang jika sudah sakit mengandalkan orang lain seperti dokter, atau obat-abatan, tidak jarang mencari dokter terbaik, kalau disamakan dengan sekarang ini. Itu sebabnya si lumpuh itu tidak sembuh karena mengharapkan orang lain. Artinya jika ada ada orang yang membantunya saat kolam itu berguncang untuk menurunkannya ke dalam kolam pasti dirinya sembuh.
- Mengandalkan Diri Sendiri
Kedatangannya ke tempat itu dimotifasi oleh dirinya sendiri bahwa ia bisa mendapat kesembuhan atas penyakitnya. Dengan waktu yang selama tiga puluh delapan tahun sakit masih punya harapan untuk sembuh, karena ia tahu bahwa dirinya ingin disembuhkan dan hal tersebut pasti bisa terjadi. Harapan untuk ada orang yang membantunya tidak bisa diharapkannya, karena dengan situasi seperti itu, karena setiap orang punya maksud dan tujuan yang sama yaitu ingin sembuh. Sehingga mustahil rasanya ada orang yang berbaik hati untuk menurunkannya terlebih dulu ketika air itu berguncang.
- Mengandalkan Tuhan
Semua harapan menjadi tidak terwujud samapai Yesus datang, Artinya tidak ada kemungkinan dia bisa sembuh, sebab tidak ada orang seperti yang diharapkannya untuk menolongnya. Begitu juga tidak mungkin baginya untuk sembuh kalau mengandalkan dirinya. Dia tidak berdaya untuk lebih dulu turun ke kolam jika airnya berguncang. Dalam situasi seperti Tuhan Yesus datang sebagai andalan dikala dia sakit. Tiga puluh delapan tahun bukan waktu yang sedikit bagi seorang yang sakit lumpuh. Dan jalan satu-satunya hanya Yesus yang bisa menyembuhkannya. Itulah sebabnya Yesus ada ditempat itu menyatakan bahwa kesembuhan dapat terjadi bukan hanya dari kolam tersebut, tetapi ada sumber kolam yang datang sendiri untuk menyembuhkannya yaitu: Yesus. Olehnya jika saudara sakit andalkan Tuhan Yesus sebagai sumber kolam yang memberi kesembuhan. Olehnya Dr. Paul Ameh mengatakan andalkan Tuhan.
Setelah firman selesai Dr. Paul Ameh turun dari temapat ia berkhotbah mendekati setiap yang sakit untuk menumpngkan tangan dan mendoakan untuk kesembuhan. Ada banyak yang didoakannya dan banyak yang disembuhkan dari berbagai sakit penyakit. Dalam kesempatan itu juga hamba-Nya memberikan nubuatan kepeda beberapa orang dan juga menyatakan sakit apa yang diderita. Ada urapan Tuhan yang sangat luar biasa didalam ruangan itu, dan tangan hamba-Nya menyentuh yang sakit, orang yang sakit itu terjatuh dan mengalami kesembuhan. Tidak terasa KKR kesembuhan ilahi itu berakhir sudah mendekati pukul 12 malam. Pesannya jangan lupa andalkan Tuhan jika engkau sakit. Acara KKR Kesembuhan Ilahi itu diakhiri dengan doa untuk memberkati semua yang datang dalam acara tersebut dan dalam doa tersebut ada beberapa orang yang terjatuh ketika diurapi, karena menerima urapan dari setiap hamba Tuhan yang mendoakan. Amin. Pdt. Aldoues Wolter Manginsihi