Lantas, Bagaimana disaat kita tahu bahwa Roh Izebel itu menyerang?
1. Bangun Keintiman kembali dengan Tuhan.
Sadarilah bahwa Roh Kudus yang membuat orang itu bertobat. Bukan sekedar pengajaran, tapi karena Kuasa Allah. Jangan bangga/Sombong bila kita sudah melayani Tuhan. Ingat! Pelayanan itu tidak menyelamatkan. Yang menyelamatkan hanya Perkenanan Tuhan saja.
2. Pikirkan segala sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan.
Hal ini membuat kita tidak egois berkutat hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Dengan melakukan kehendak Tuhan, Proses atau masalah yang dihadapi akan membuat kita timbul seperti “emas yang murni” , yang “pelitanya menyala terang”. Sehingga pembalikan keadaanpun terjadi.
3. Perangi Ketakutan.
Yakinlah pada Kuasa Tuhan yang lebih besar. Jangan takut sebelum kita maju dalam medan “peperangan”. Perkataan orang lain/keadaan mungkin membuat hati takut, namun teruslah perangi. Karena bila hati kita takut: pasti kalah, mati dan menyerah. “Turunkanlah Api dari langit” (Nabi Elia).. Hadapi dengan Kuasa Tuhan maka segala sesuatu yang mati akan hidup kembali. Perangi juga roh yang mengikat diri kita. Misalnya roh keturunan: miskin, cerai, cabul, zinah, dll. Jangan pasrah menerima keadaan atau menyerah. Bangkitlah!
Nabi Elia saat mendengar Izebel mengancam, dia lari. Namun kemudian dia melawan balik. Milikilah roh seperti Elia. Anak Tuhan akan diberkati, namun pakailah cara Tuhan. Renungkanlah apakah kita sudah taat atau peka mendengarkan Tuhan.
Melangkah di Tahun 2019 Berdoalah dengan penuh iman/keyakinan dan Melangkahlah dengan Kuasa Tuhan.
(Ev. Yeremia Cemby – Penasehat Persekutuan Doa Family Blessing)