Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Finishing Touch




eBahana.com – Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (2 Timotius 4:7).

Kata bijak mengatakan: “bukan langkah awal yang menentukan, namun langkah akhir.” Dalam hidup ini bukan bagaimana kita melakukan start, namun bagaimana dapat menyelesaikan dan memenangkan
pertandingan itu hingga mencapai garis finish (Not how to start, but how to finish the race).

Seorang pelari dalam suatu pertandingan, walau start awalnya sangat baik, namun jika finish-nya buruk, sehebat apapun pelari tersebut pada akhirnya dinyatakan gagal. Kecepatan dan kehebatannya tidak dilihat hanya dari awal tatkala mulai berlari, namun langkah akhirnya. Bukan garis start yang menentukan apakah ia
menang atau kalah, namun bagaimana ia dapat menyelesaikan pertandingan itu hingga mencapai garis akhir,
yang menjadikannya keluar sebagai pemenang.

Teladan Yesus
Yesus memberi teladan ketika memulai pelayanan-Nya. Dia berumur 30 tahun, dan hanya 3 ½ tahun lamanya
Dia melayani di muka bumi ini sebelum mati disalibkan dan bangkit pada hari ketiga. Ketika Dia hendak
menghembuskan nafas terakhir dan menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa, Dia berkata it is finished (sudah selesai, red). Berarti, ia telah menyelesaikan seluruh tugas-Nya dengan baik untuk melakukan misi penyelamatan manusia di muka bumi. Bukan berapa lamanya kita hidup yang membuat hidup ini berarti, namun bagaimana kita melakukan sesuatu yang berdampak positif dalam hidup.

Ketika seseorang membangun sebuah rumah, hal terpenting yang harus diperhatikan dari keseluruhan
bangunan adalah pondasinya yang harus kuat dan kokoh. Namun, semua itu tidak ada artinya tanpa finishing touch (sentuhan akhir, red) yang sempurna dari bangunan rumah tersebut, baik dari segi eksterior maupun interiornya. Meskipun pondasi dari bangunan itu kokoh, namun jika penyelesaiannya tidak maksimal,
bangunan itu lambat atau cepat akan hancur.

“Butuh waktu 20 tahun untuk membangun sebuah reputasi, namun hanya butuh lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda memikirkan hal itu, maka Anda akan melakukan segala sesuatu dengan cara
yang berbeda” – Warren Buffett.

Tiga Aspek Mikro
Robert ‘Bobby’ Clinton dalam bukunya ‘Finishing Well’ ia mengatakan seseorang yang dapat menuntaskan seluruh babak penting dalam kehidupannya adalah orang yang memiliki tiga aspek mikro berikut:

Gambar Besar
Sama seperti ketika seorang arsitek hendak membangun sebuah rumah atau gedung terlebih dahulu ia harus melihat gambar besar atau blue print (cetak biru) dari keseluruhan detail bangunan yang ingin dikerjakannya. Dengan demikian ia lebih mudah untuk menyelesaikan seluruh proses finishing dari bangunan tersebut.

Mimpi Besar
Ada tiga tipe manusia di dunia ini:
1. Orang yang selalu heran dengan apa yang terjadi…
2. Orang yang hanya menonton sesuatu terjadi…
3. Orang yang membuat sesuatu terjadi…

Di mana posisi Anda? Mudah-mudahan termasuk kategori orang-orang yang membuat sesuatu terjadi sehingga bermanfaat bagi orang lain.

Keberhasilan tidak datang hanya dalam waktu semalam, tetapi ada proses yang harus dilalui oleh orang-orang yang ingin berhasil dalam hidup.

Konsistensi dan Daya Tahan
Apakah yang Anda cari di dunia ini? Tentu kebahagiaan hidup bukan? Meraih kebahagiaan tentulah mudah.
Namun, mempertahankan kebahagiaan itu jauh lebih sulit, dibutuhkan konsistensi dan daya tahan. Artinya,
secara konstan, tetap, terus menerus, dan konsekuen.

Bukan IQ (Inteligen Quotient) yang menentukan, namun orang yang mempunyai EQ (Emotional Quotient)
yang mampu bertahan dalam situasi tersulit sekalipun. Bahkan dalam tekanan dan tantangan akan tetap
survive.

Pdt. Othniel Yedidyah Co-Pastor Gereja Pentakosta Tabernakel (GPT) Petra Makassar, Penulis buku “Bebas dari Bahaya Kesombongan – ANDI Offset, Yogyakarta.



Leave a Reply