Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus adalah Pintu yang Baik dan Benar (3)




eBahana.com – Di daerah Timur Tengah, termasuk Israel, ketika memelihara kambing domba pada siang hari selalu diletakkan di luar kandang. Mengapa demikian? Banyak faktor membuat begitu, salah satunya karena daerah Israel lebih banyak area padang gurun daripada padang rumput. Sehingga para gembala harus berjalan naik gunung dan lembah untuk menemukan padang rumput. Dalam perjalanan baik berangkat maupun pulang mereka tentu banyak ujian menghadang, terutama soal pencuri dan perampok serta binatang buas. Hal ini senada dengan firman Tuhan:

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka, dan domba-domba berjalan mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Menurut catatan rasul Yohanes, ada perbedaan cara menggembalakan domba di Israel dengan penggembala bangsa lain, khususnya Indonesia. Di Indonesia, domba akan selalu berjalan di depan  gembala. Dan karena gembala berada di belakang domba, ketika ada bahaya yang berasal dari depan, khususnya yang berasal dari binatang buas seperti perampok dan penyamun, maka ia akan terlambat menolong dan domba sudah diserang (menjadi korban). İtulah alasan domba-domba di Israel selalu berjalan di belakang gembala. (ia berjalan di depan mereka).  Artinya ia menjadi seorang pemimpin walaupun hanya memimpin para domba.

Di samping itu seorang gembala adalah pelindung domba-domba.  Namun faktanya para pemimpin besar bangsa İsrael (bapa-bapa leluhur mereka adalah seorang gembala, seperti Nuh, bapa Abraham, Musa) bahkan raja besar Israel Daud adalah seorang gembala. Disadari atau tidak bahwa menjadi seorang gembala itu menjadi pembelajaran kepemimpinan bagi para pemimpin Israel pada zaman Perjanjian Lama. Oleh karena Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat maka Dia juga menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik yang selalu membawa domba domba-Nya ke padang berumput hijau.

Seorang gembala berjalan di depan domba. Jika tidak ada komunikasi dengan baik, pasti domba-domba akan berjalan sendiri-sendiri. Karena tidak mungkin seorang gembala berjalan mundur untuk selalu melihat domba. Karena yang menjadi faktor utama domba-domba mau mengikuti gembala di belakangnya adalah “domba-domba berjalan mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.” Jalinan komunikasi yang kuat antara gembala dan domba-domba yang menjadikan mereka selalu mengikuti ke mana gembala pergi. Kata firman Tuhan, domba selalu mendengarkan suara gembala. Di sini domba-domba diajari untuk selalu peka mendengarkan suara gembala sehingga apa yang menjadi suara gembala selalu didengarnya. Dengan selalu mendengar suara gembala membuat domba-domba tidak tersesat dan akan selalu berada di dalam kendali gembala.

Yesus adalah gembala yang baik, dan kita para pengikut-Nya adalah domba-domba-Nya. Sebagai domba-domba kita harus mengikuti Dia di belakang-Nya. Tetapi yang terpenting kita harus mengenal Dia dan mengenal suara-Nya. Dengan kita mengenal suara-Nya kita bisa tahu jika kita itu mengikuti gembala yang baik dan benar. Untuk bisa mengenal suara Dia dengan baik kita perlu ada kuasa Roh Kudus dan Kuasa Firman-Nya. Sebab hanya dengan itu kita bisa terus mengikuti Dia.

(Markus Sulag)



Leave a Reply