Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Dari Impossible Jadi I’m Possible




eBahana.com – Sudah lama saya mendengar tentang dia. Mereka bilang dia itu wanita muda yang sukses, pintar, cantik, murah senyum, rendah hati, dan bahagia. Saya harus melihatnya sendiri. Saya mengikuti dan mengamatinya ketika dia memotivasi ribuan orang. Saya melihatnya menginspirasi jutaan pemirsa melalui TV & Radio Show-nya, bahkan melalui sebuah film layar lebar yang diangkat dari kisah nyata hidupnya. Dia kelihatan sangat berbahagia dan mencintai suami serta kedua anaknya.

Bagaimana mungkin wanita ini, yang hanya berasal dari keluarga sederhana, bisa mencapai keberhasilan dalam waktu yang begitu singkat? Bagaimanapun, pada awalnya dia hanyalah seorang gadis yang menghemat uang untuk pendidikannya dengan makan roti dan mie instan setiap hari.

Bagaimana dia beranjak dari seseorang yang sering diremehkan dengan kelebihan berat badan belasan kilogram, berutang ratusan juta rupiah, tidak mempunyai koneksi apa pun, dan prospek karier yang
terbatas, sampai bisa mencapai suatu kehidupan yang luar biasa, menjadi seorang individu yang begitu
dihormati dengan koneksi yang hebat dan kesempatan untuk meraih kesuksesan yang tak ada batasnya? Kelihatannya hal ini sangat luar biasa. Namun, hal yang paling menakjubkan adalah ketika saya menyadari bahwa wanita tersebut adalah saya! Kisah “dia” adalah kisah saya sendiri.

Beginilah ceritanya…
Nasib Seorang Perantau Nama saya Merry Riana. Saya dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta, Indonesia. Saya mengungsi ke Singapura pada 1998 ketika masih berumur 18 tahun. Saat itu krisis ekonomi sedang melanda Indonesia dan kerusuhan terjadi di Jakarta. Karena alasan keamanan, orangtua saya merasa bahwa sangatlah penting dan mendesak bagi saya untuk segera pergi ke luar negeri dan kuliah di sana, atau paling tidak untuk mengungsi sementara dulu. Jadi, saya tidak mempunyai banyak pilihan selain meninggalkan Indonesia.

Utang Ratusan Juta
Karena sama sekali tidak ada rencana kuliah di luar negeri, orangtua saya tidak mampu membiayai sendiri keputusan mendadak itu. Satu-satunya cara adalah meminjam uang. Saya mengambil semua fasilitas pinjaman yang tersedia dari pemerintah Singapura. Karena itu, ketika saya lulus kuliah, saya sudah berutang S$40.000 (Rp 400 Juta). Saya masih sangat ingat, bagaimana saya bertahan hidup selama satu tahun pertama di Singapura dengan hanya S$10 (Rp 100 Ribu) setiap minggu. Benar-benar sulit, tetapi saya tidak punya pilihan lain.

Keterbatasan Bahasa
Karena kemampuan bahasa Inggris saya yang sangat terbatas waktu itu, saya tidak lulus tes bahasa Inggris. Jadi, saya mendapat ”hukuman” harus mengikuti kelas pelajaran tambahan bahasa Inggris selama satu semester. Untungnya, tidak ada biaya yang dipungut.

Resolusi Saya
Saya mulai berangan-angan mengenai masa depan ketika sedang kuliah. Saya sadar bahwa saya sudah hampir berumur 20 tahun dan orangtua saya sudah berada di usia 50-an. Melihat bagaimana mereka masih harus bekerja keras untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, menabung cukup uang untuk hari tua mereka, membuat saya berpikir. Sementara saya secara pribadi mungkin memiliki waktu untuk mencapai kesuksesan pada kemudian hari, pertanyaannya adalah bagaimana dengan mereka? Saya membuat resolusi bahwa kalau saya akan sukses, saya mau sukses selagi muda. Itu semuanya bukan untuk saya, melainkan untuk orangtua.

Berani Bermimpi Besar
Maka mungkin Anda bertanya-tanya…
“Dengan segala keterbatasan ini, bagaimana mungkin seorang Merry Riana bisa sukses?” Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan banyak orang kepada saya. Dan jawabannya sangat sederhana: Saya Berani Bermimpi Besar!

Milikilah visi yang luar biasa dan beranilah untuk bermimpi besar karena inilah yang menjadi titik awal keberhasilan saya. Alasan saya menceritakan hal ini kepada Anda bukanlah untuk membuat Anda kagum terhadap saya, melainkan supaya Anda sadar bahwa kita semua sebenarnya mampu untuk mencapai kesuksesan luar biasa dalam hidup ini, asal kita percaya.

Merry Riana
Motivator wanita No. 1 di Indonesia dan Asia



Leave a Reply