Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pengikut Kristus Harus Bisa Bertanggungjawab (3)




 

eBahana.com – Setelah menentukan kriteria tujuh orang yang akan dipilih untuk menjadi pelayan meja, yaitu, orang-orang yang baik, penuh dengan Roh, dan bijaksana. Hal itu dilakukan para rasul supaya mereka yang terpilih lebih fokus dalam doa dan pelayanan Firman Tuhan. Di samping itu menjadi penanda bahwa para rasul adalah pribadi-pribadi yang bertanggungjawab sehingga penuh kuasa Roh Kudus. Dengan kepenuhan tersebut, ucapannya penuh kuasa hikmat sehingga banyak orang terkagum kepada mereka. Karena kuasa  itulah, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, dan yang lainya. Oleh karena murid Yesus semakin hari semakin bertambah banyak jumlahnya maka dari itu jika hanya diserahkan kepada para rasul tidak akan efektif. Atas dasar itulah mereka mengumpulkan para murid agar memilih tujuh orang untuk melayani meja. Kita telaah lebih lanjut, didasarkan ayat berikut:

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, Pilipus, Prokthorus, Nikanor, Timon, Pamenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia

Untuk menyelesaikan permasalahan sungut-sungut yang dilakukan orang-orang Yahudi berbahasa Yunani maka dua belas rasul mengusulkan untuk memilih tujuh orang yang terkenal baik, penuh dengan Roh, dan bijaksana. Usulan itu diterima oleh semua murid dan mereka mencarinya. Dua perkataan yang menarik di sini dari ketujuh orang yang terpilih untuk menjadi pelayan meja, yaitu kalimat: “Penuh dengan iman dan kata seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.”  Apakah dari ketujuh yang terpilih menjadi pelayan meja itu penuh iman semuanya dan juga pengenut agama Yahudi, serta berasal dari Antiokhia?

Sudah bisa dipastikan bahwa ketujuh orang yang terpilih, penuh dengan iman dan Roh Kudus. Tetapi kalau ketujuhnya adalah pengenganut agama Yahudi yang berasal dari Antiokhia belum bisa dipastikan. Sebab memang di Yerusalem itu masyarakatnya terdiri dari banyak suku bangsa. jika ketujuh orang tersebut itu dari latar belakang suku yang sama kemungkinan terjadi sungut-sungut dan ketidak puasan lagi. Hal yang terpenting dan terpokok bagi para pengikut Kristus itu bukan latar belakang kita siapa dan dari mana tetapi seseorang itu penuh iman kepada Kristus dan Roh Kudus. Dengan kata lain seseorang yang  telah lahir baru di dalam Kristus, ini yang disebut responsibility.

Apabila setiap pemilihan pimpinan gereja itu dari jemaat mula mula sampai dengan saat ini konsisten menggunakan kriteria dan disiplin yang sama terhadap jemaat mula-mula, maka pasti akan sama pertumbuhan jumlah murid Kristus dalam hal kualitas maupun kuantitas. Apa yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan jemaat mula-mula dengan jemaat gereja pada saat ini dan mungkin juga yang akan datang? Perbedaanya adalah terletak pada responsibility. Jemaat mula mula memiliki tanggungjawab yang luar biasa (penuh dengan iman dan Roh Kudus). Jemaaat mula-mula tidak mudah berkompromi dengan kehidupan dunia. Tetapi jemaat Tuhan sekarang ini banyak kompromi dengan kehidupan dunia yang bertentangan dengan kehendak Allah. Mereka yang mudah berkompromi dengan kehidupan dunia disebabkan tidak penuh iman dan Roh Kudus, selain itu samping itu keinginan daging lebih kuat daripada keinginan Roh. Contohnya, kaum Farisi dan Sadiki, Ananias dan Safira.

Pertanyaanya, apakah cara hidup jemaat mula-mula masih bisa kita laksanakan di zaman ini? Masih bisa. Tapi dengan dengan syarat, pengikut Kristus tidak mudah kompromi dengan kehidupan dunia, harus selalu penuh dengan iman Roh Kudus. Dengan kuasa Roh Kudus dan kuasa Firman Tuhan yang akan memberi kesanggupan kepada kita.

(Markus Sulag)



Leave a Reply