Karakter Istri dalam Membangun Keluarga
eBahana.com – Sebagai pemimpin keluarga sang suami sangat terpukul ketika menerima di-PHK dari perusahaan tempat ia bekerja. Ternyata tidak mudah mendapatkan pekerjaan baru, sehingga sang suami merasa tertekan. Contoh lain, sang suami terkena sakit yang mengakibatkan kondisi fisiknya menjadi tidak sempurna kembali (keterbatasan fisik). Dengan kondisi-kondisi seperti diatas, dengan alasan tidak tahan dengan situasi dan keadaan rumah tangganya istrinya meminta cerai. Ilustrasi sederhana tersebut adalah gambaran bahwa sang istri belum memahami fungsinya sebagai penolong. Sekedar penggambaran karakter istri masa kini, bisa jadi masih banyak istri-istri yang belum memiliki karakter yang baik sehingga belum dapat menjalankan perannya dalam keluarga.
Ciri-ciri personal yang memiliki karakter terdiri dari kualitas moral, kualitas, kejujuran, keberanian dan integritas. Semua nilai tersebut diatas merupakan sebuah kualitas yang melekat pada kekhasan personal individu. Aneka karakter yang terdapat dalam Amsal 31:10–31 menjadi sikap dasar untuk melakukan yang terbaik yang perlu dimiliki wanita Kristen masa kini sehingga dapat berperan dalam keluarga maupun masyarakat, sebagai berikut :
- Takut akan Tuhan (Amsal 31:29-30)
Penyerahan diri secara total pada Tuhan. Dalam Alkitab menegaskan bahwa wanita cakap ini unggul bukan karena kemolekan fisiknya, kecerdasan otaknya, melainkan hubungannya dengan Tuhan. Istri ini dengan sadar mengolah, menjaga hubungannya dengan Tuhan, mewarnai seluruh aspek dan area hidupnya secara konsisten dan konsekuen. Menjadi saluran berkat, bahkan kalangan yang luas melampaui batasan kapasitas dan relasi yang dimiliki sebelumnya.
- Dipercaya Suami (Amsal 31:11)
Karakter dasar yang berhubungan dengan kejujuran dan integritas yang harus dimiliki istri untuk dapat melakukan peranannya sehingga memberikan jaminan kecukupan dan inspirasi kepercayaan. Istri yang dapat dipercaya, membawa keberuntungan bagi suaminya, dengan jelas dituliskan, “Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan”. Suami mempercayai, mengandalkan dan menaruh suatu kepercayaan penuh kepada istrinya seperti mempercayai Tuhan. Bisa dipahami bahwa suami yang memiliki istri yang berkarakter baik berarti bahwa suami tidak mengalami hal-hal yang bersifat merugikan kelangsungan kehidupan keluarganya. Dengan kata lain dibalik kesuksesan seorang pria pastilah ada sosok wanita dibaliknya, dalam hal ini adalah istri.
- Rajin (Amsal 31:13-19, 21-22, 24 dan 27)
Istri yang rajin bukan sibuk menghadiri berbagai kegiatan diluar, melainkan secara kreatif berkarya memanfaatkan waktu, fasilitas, aset yang ada secara efisien dan efektif. Yang dikerjakannya mendatangkan manfaat dan keuntungan moril dan materil. Yudhi Widyo Armono
Baca Selanjutnya http://ebahana.com/serba-serbi/artikel/istri-rajin/
One Comment