

eBahana.com – Setiap pasangan suami istri tentulah merindukan anak yang lahir dan bertumbuh secara normal. Mereka berdoa dan berharap agar Tuhan mengaruniakan anak yang sehat
dan cerdas serta sempurna secara fisik. Akan tetapi, Tuhan kerap mengizinkan keluarga mempunyai anak yang bermasalah. Bisa saja berupa ketidaksempurnaan fisik ringan atau besar, yang lazim disebut anak penyandang disabilitas. Ada juga anak yang secara fisik sehat, tetapi memiliki kelemahan secara psikologis, misalnya, autis, hiperaktif, dan disleksia. Orangtua dari anak dengan gangguan disleksia tentu saja bergumul secara mental, emosional, dan spiritual. Tidak sedikit orangtua marah kepada Tuhan dan menganggapnya sebagai kutukan bagi keluarga. Padahal, anak secara fisik normal dan cerdas pula. Sikap demikian terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman. Uraian berikut diharapkan memberikan penjelasan ringkas.
Pengertian Disleksia dan Ciri-cirinya
Banyak informasi di media sosial yang menjelaskan tentang masalah disleksia pada anak. Berikut adalah beberapa gejala penderita gangguan itu.
Mari simak kelanjutan artikelnya di Bahana Magazine Volume 356. Untuk pemesanan dapat menghubungi Admin via WhatsApp +62-813-2771-3987 (Yemima).