Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bolehkah Berdoa di Kuburan Orangtua atau Leluhur?




eBahana.com – Kehidupan orang Kristen yang sehat diwarnai dengan kehidupan doa yang teratur, hidup,
dan dinamis. Orang Kristen yang tidak pernah berdoa, hidupnya akan mengalami kekeringan sehingga
tidak menghasilkan buah-buah kebaikan. Sebaliknya, orang Kristen yang teratur berdoa, konsisten, dan hidup akan mengalami kehidupan yang penuh gairah dan keberhasilan. Yesus sendiri, sekalipun sebagai Allah yang menjadi manusia, pelayanannya diwarnai dengan doa.

Pada awal pelayanan-Nya di wilayah Galilea, pagi-pagi benar Yesus memulai dengan berdoa kepada
Bapa-Nya, “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Mrk. 1:35). Ketika memanggil dan menetapkan kedua belas murid-Nya untuk
melayani, Yesus mendahuluinya dengan berdoa (Luk. 6:12–13). Menjelang penderitaan-Nya, Dia
mendoakan murid-murid-Nya dan orang-orang yang akan dimenangkan oleh murid-murid-Nya (Yoh. 17).
Demikian juga saat akan menghadapi salib, Dia bergumul dalam doa di Getsemani (Mat. 26:36–46; Mrk.
14:32–42; Luk. 22:39–46). Bahkan di atas kayu salib pun Dia mendoakan orang-orang yang menyalibkan-Nya,
dan akhirnya Dia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa dalam doa (Luk. 23:46).

Yesus tidak hanya mengajar dan meminta supaya kita sebagai murid-murid-Nya berdoa, tetapi Yesus sendiri memberikan teladan dalam kehidupan yang penuh doa. Rasul Paulus juga menasihatkan kita untuk tetap berdoa (1 Tes. 5:17). Artinya, sebagai anak Tuhan, kita harus konsisten, teratur, dan dinamis dalam doa.

Bolehkah berdoa di kuburan orangtua atau leluhur? Tergantung apa tujuannya? Berdoa di hadapan
kuburan orangtua atau leluhur untuk meminta doa restu kepada mereka yang sudah meninggal, jelas itu salah dan tidak dapat dibenarkan. Bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal dapat memberikan restu dan berkat? Orang yang sudah meninggal tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka tidak dapat menolong yang hidup. Doa yang benar harus disampaikan kepada Tuhan dalam nama Yesus Kristus. Itu yang sangat penting. Janji Yesus dalam Yohanes 14:14, “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

Sebenarnya secara prinsip, doa bisa dipanjatkan di mana saja termasuk di kuburan orangtua atau leluhur asal disampaikannya kepada Allah dalam Yesus Kristus, bukan dipanjatkan kepada orangtua atau leluhur yang sudah meninggal. Namun, orang Kristen yang dewasa dan bijak juga harus bertanya, apakah berguna, apakah
membangun, apakah tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain? Mungkin kita bisa saja bilang berguna karena bisa berdoa dengan khusyuk dan membangun iman kita, tetapi kemungkinan besar orang lain yang akan tersandung. Mereka akan bertanya, kok orang Kristen berdoa kepada kuburan? Apakah Tuhan mereka
tidak bisa mendengarkan doa sehingga harus berdoa kepada orang mati? Memangnya tidak ada tempat lain yang lebih baik (di gereja), kok berdoa kok di kuburan?

Itulah sebabnya sebagai orang Kristen yang dewasa dan bijak, kita harus bisa menjaga diri supaya orang lain tidak syak wasangka dan tersandung dengan perilaku kita. Dalam hal ini, sebaiknya dan seharusnya tidak perlu berdoa di kuburan demi hati nurani orang lain.

Pdt. Dr. Noor Anggraito (melayani sebagai dosen theologi dan gembala jemaat. Tinggal di Yogyakarta)



Leave a Reply