Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menebar Kebaikan Menuai Kebahagiaan




eBahana.com – Agnes Novita Andy Prastiwi Ia mengabdikan hidupnya sebagai teman kaum marginal. Bersama mereka, Agnes Novita Andy Prastiwi merasakan kehadiran Tuhan. Tuhan dapat ditemukan pada diri orang-orang yang sungguh memerlukan bantuan dan kasihnya.

Ketertarikan Novita pada kelompok kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD) sudah tumbuh sejak belia. Setelah menuntaskan studinya di Fakultas Psikologi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, wanita kelahiran Klaten, Jawa Tengah, ini pindah ke Yogyakarta. Di sana Novita bergabung dengan Tim Psikoedukasi Keluarga Komunitas Penderita Schizoprenia Indonesia (KPSI) Yogyakarta pada 2013. Minatnya di dunia sosial khususnya kesehatan mental membuatnya menjadi volunteer dan konselor di Panti Rehabilitasi Jiwa dan NAPSA Indocharis Yogyakarta (2013–2015), volunteer dan konselor pemulihan,
peningkatan kapasitas ortu anak jalanan di LSM Rumah Impian Yogyakarta (2013–sekarang).

Tak cukup menjadi volunteer dan konselor, Novita pun mendirikan Kelir Ati Community (KAC) pada 2015. Nama komunitas ini diambil dari bahasa Jawa kelir =warna, ati = hati. Jadi, Kelir Ati ingin mencoba memberi warna pada tiap hati supaya lebih berarti.

KAC terbagi menjadi dua divisi. Social care meliputi tiga kegiatan. Bukuku Bukumu yaitu sharing buku-buku cerita bekas dari teman untuk dikirim ke sekolah sekolah di pedalaman dan tempat-tempat yang membuka rumah baca di Yogyakarta dan sekitarnya. Psychosocial yaitu pendampingan dan pemberian terapi untuk pemulihan trauma langsung kepada masyarakat atau panti rehabilitasi atau komunitas sosial. Psikotivasi, yaitu sharing informasi pentingnya pendidikan kesehatan jiwa dan pemberian motivasi ke sekolah-sekolah desa untuk murid, guru, dan orang tua.

Selain aktivitasnya mengembangkan KAC, Novita bekerja sebagai enumerator atau tim riset di Lembaga Penelitian Migunani Yogyakarta. Pekerjaan ini membuatnya sering bersentuhan langsung dengan saudara-saudara di pedalaman Indonesia yang benar-benar membutuhkan perhatian. “Hal tersebut mengetuk hati saya untuk melakukan aksi nyata kepada saudara-saudara yang berkekurangan di Yogyakarta. Lewat blusukan ‘aneh’ yang saya lakukan, seperti ke jalanan mendampingi anak jalanan, ke panti rehabilitasi sosial bertemu teman-teman pecandu narkoba dan gangguan mental, ke sekolah desa bertemu guru dan murid dengan segala
kesederhanaan mereka, membuat saya menemukan arti hidup saya dan merasakan kebahagiaan luar biasa,”
kisah perempuan kelahiran Klaten, 5 November 1984, ini.

“Dengan berada di tengah kaum marginal, berinteraksi, mendengarkan cerita mereka dan melakukan banyak hal positif bersama membuat saya sungguh merasakan kehadiran Tuhan. Kebahagiaan saya berlipat ganda ketika kegiatan saya dapat memberikan pengaruh baik bagi mereka. Sekarang, saya mencoba mengumpulkan teman-teman yang mempunyai ketertarikan dan minat sosial yang sama supaya mereka pun merasakan kebahagiaan seperti saya,” ujar istri Fajar Riadi Dwi Sasongko ini.

Aktivitas sosialnya ini dilakukan Novita sebagai bentuk penghayatan iman akan kasih Yesus seperti yang tertulis dalam Injil, “Apa yang kamu lakukan pada saudara-Ku yang paling hina ini kau lakukan untuk Aku.” Baginya, hidup dalam dunia hanya sekali dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Tuhan sudah memberikan berkat melimpah dengan menghadirkan pribadi-pribadi yang luar biasa dalam hidup saya. Dia mempertemukan saya dengan pendamping hidup yang selalu memberikan dukungan terhadap segala aktivitas saya yang ‘tidak biasa’ ini. Dukungan orang-orang terkasih memberi saya kekuatan dan cinta untuk menjalani hidup ini. Apa yang saya lakukan adalah bentuk terima kasih kepada mereka. Lewat perbuatan yang didasari iman, saya mencoba mengembalikan berkat itu lewat sesama, terutama kaum KLMTD,” ujar umat Paroki St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus Bongsari Semarang ini. Ivonne Suryanto

 



Leave a Reply