Penahbisan Episkop Daniel, Harapan Baru Umat Gereja Orthodox Indonesia

Jakarta—eBahana Penahbisan Episkop Daniel menjadi harapan baru bagi umat Gereja Orthodox Indonesia. Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung saat mewakili Menteri Agama pada acara Syukuran Penahbisan Episkop Daniel dari Nikopolis dan Pembukaan Musyawarah Nasional Gereja Ortodoks Indonesia (GOI), di Jakarta, Kamis, (24/08/23).

Dirjen mengatakan, tahun 1991, GOI diakui  di Indonesia, kelembagaannya terdaftar di Bimas Kristen Departemen Agama. “Episkop yang menjadi pemimpin GOI berasal dari negara lain, tentu hal ini terkadang membuat umat berjarak dengan pemimpinnya,” jelas Dirjen.

Saat ini, lanjut Dirjen, jemaat GOI bersukacita sudah memiliki Episkop Daniel, orang asli Indonesia. “Umat GOI tentu dapat lebih dekat dengan uskupnya, lebih dekat dengan gembalanya,” sambung Dirjen.

Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung menyampaikan sambutannya. dok EM

Selain itu, tambah Dirjen, Episkop dari Indonesia juga diharapkan dapat mendukung perkembangan Gereja Orthodox Indonesia.

“Kita bersyukur umat GOI terus bertumbuh, dibawa ke Indonesia oleh seorang Romo Daniel pada tahun 1981, saat ini  jumlah umat GOI telah mencapai kurang lebih 4.000 orang,” tambah Dirjen

“Kepada Bapak Orthodox Indonesia, kami mengucapkan selamat atas penahbisan oleh Sinode Suci Gereja Orthodox Yunani, yang dilangsungkan pada tanggal 21 Juli 2023 di Gereja Kabar Sukacita, Dorileu, Piraeus, Yunani, oleh Hierarki Pertama dari Gereja Orthodox Yunani, Yang Mulia Episkop Agung Kallinikos,” ujar Dirjen.

Terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional,  Dirjen berharap   dapat melahirkan keputusan-keputusan yang strategis sebagai pedoman dalam melaksanakan program-program pelayanan GOI ke depan. “Selamat bersidang, selamat melayani, Tuhan Yesus  memberkati,” pungkas Dirjen.

Tampak hadir, Ketua Lembaga Alkitab Indonesia, Hendiette Lebang, Perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia, Perwakilan Gereja Bala Keselamatan, dan sekira 100 peserta kegiatan Munas. (EM)