Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

ANDI OFFSET GELAR PAMERAN BUKU PERANG CINTA




Yogyakarta, Bahana

Pesatnya perkembangan teknologi informasi ternyata belum mampu meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia. Masyarakat justru lebih bergulat dengan media sosial yang lebih banyak memberi pengaruh buruk. Sebagai rangkaian acara HUT ke-40 dan meningkatkan budaya baca buku teks dalam kehidupan masyarakat, ANDI Offset dan 3G Production menggelar Pameran Buku Perang Cinta sejak 24 Januari 2020—16 Februari 2020, di Jalan Beo 38—40 Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Direktur Penerbitan dan Marketing ANDI Offset, Adi Kristianto mengungkapkan bahwa acara ini sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat. “Perang Cinta kita gelar karena ingin menghidupkan kembali rasa cinta buku dan membaca buku teks. Selain itu, ini menjadi bentuk tanggung jawab dan rasa cinta perusahaan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Adi Kristianto pesatnya kemajuan teknologi saat ini kaum milenial cenderung lebih banyak aktif dengan gadget sebagai akses untuk mendapatkan berbagai informasi dan bahan bacaan. “Namun, banyaknya bacaan dan berita hoak yang diakses melalui gadget tersebut justru mengkhawatirkan dan sulit dibendung. Belum lagi dampak radiasi dari penggunaan gadget. Oleh karena itu, cinta membaca buku teks menjadi sangat penting untuk terus digaungkan.”

Sebagai bentuk rasa cinta dan membangkitkan rasa kepedulian, ANDI Offset dan Perpustakaan Daerah DIY mengajak seluruh pengunjung untuk ikut mendonasikan buku lewat program Berbagi Buku Berbagi Cinta yang sedianya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik ke perpustakaan maupun ke taman bacaan yang ada di pelosok.

Hidup Membangun Cinta

Pada sambutannya Founder & Owner ANDI Offset, J.H. Gondowijoyo menegaskan bahwa Perang Cinta dan Gelora Cinta sangat dibutuhkan pada era sekarang ini. “Saat ini kita berada di era pertumbuhan dan perkembangan luar biasa dalam segala bidang kehidupan. Satu hal yang sangat dibutuhkan pada era sekarang ini adalah cinta, baik itu cinta kepada sesama, pekerjaan, pendidikan, keluarga, masyarakat, bangsa dan kepada Tuhan yang menjadi sumber cinta kasih.”

Lebih lanjut J.H. Gondowijoyo mengajak setiap orang untuk hidup dengan penuh cinta. “Hidup tanpa cinta akan menjadi hambar. Orang jatuh cinta bisa hanya dalam waktu singkat. Namun, orang yang membangun cinta membutuhkan proses dan waktu yang panjang bahkan seumur hidup kita. Oleh karena itu, hidup kita harus didasari dan dipenuhi dengan cinta.”

Pameran Buku Perang Cinta pun secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Layanan Grahatama Pustaka Perpustakaan Provinsi DIY, Nur Satwiko. Ia membuka diri kepada rekan penerbit, toko buku, media, dan sekolah untuk bekerja sama dengan Grahatama Pustaka. “Hal semacam ini bisa juga dilaksanakan di Grahatama Pustaka. Saat ini kami memiliki program bedah buku, hari anak nasional, Pekan kunjung perpustakaan, dan gemar membaca,” ungkapnya.

Selama pameran buku ini berlangsung ada serangkaian acara, seperti kelas videografi, penulisan, lomba mewarnai, peluncuran buku Hidup Itu Brengsek dan Kita Dipaksa Menikmatinya bersama Puthut EA, Talkshow Healthy Eating bersama Yohanes Sunardi, Ngibadah Puisi bersama Joko Pinurbo, Cooking with Sheila: Masak Praktis Tiga Sajian di Hari Kasih Sayang, Smart Mom Happy Mom bersama Betty Kristianto, Cepat Mahir Menjadi Youtuber dan Konten Youtube bersama Arif Budi Permana, dan masih banyak acara lainnya. Naf



Leave a Reply