Wanita Tegar di Tengah Kekuasaan

eBahana.com – Sosok wanita yang ini sedikit berbeda, Mat.1:6, namanya tidak dituliskan dalam sisilah leluhur Yesus, hanya nama suaminya yang dicatat yaitu Uria. Kita tahu bahwa dalam 2 Sam.11-12, kisah kejatuhan Raja Daud karena ia mengambil seorang wanita bernama Batsyeba. Seorang wanita yang karena cintanya pada seorang prajurit yang akhirnya ia menikah dengan uria.

Dalam suasana meriahnya suatu pesta pernikahan yang sakral, Batsyeba tidak sempat menikmati pernikahan yang selayaknya seperti kebiasaan orang orang yang menikah, karena suaminya harus pergi ke medan peperangan. Dalam masa penantian suaminya yang lagi bertugas untuk berperang, disaat itulah Daud mengambilnya Batsyeba dengan kekuasaannya. Untuk menutupi aibnya, Daud mengorbankan Uria yang setia pada bangsanya itu.

Dari kisah itulah, nama Batsyeba tak tercatat dalam sisilah di Matius, seolah Batsyeba orang yang kotor dan hina, padahal kita tahu, seberapa kuatnya seorang wanita ditenggah kekuasaan, apa dayanya seorang wanita hidup dalam kekuasaan, ia menerima semua kenyataan yang ada, ia tersenyum dalam tangisan, ia terhina karena keadaan yang tak berdaya.

Namun demikian Tuhan mengangkatnya dari kehinaan itu, dari rahimnyalah lahirnya sosok yang berkenan. Begitu juga dengan kita apakah kita saat ini hidup dalam keadaan tak berdaya karna situasi dan kondisi disekitar kita, maka tegarlah, tetap maju walau harus merangkak karena harapan ada didepan kita namun inggat jangan berbuat dosa walapun kita tak berdaya. Yahya R. Suryanto

Baca Selanjutnya http://ebahana.com/serba-serbi/khotbah-pengajaran/wanita-taat-di-tengah-jahatnya-kehidupan/