Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Warren Buffet, Pemberi Sumbangan Terbesar di Dunia




eBahana.com – Tahukah Anda siapa orang yang pernah memberi sumbangan terbesar di dunia? Dia adalah Warren Buffet, pialang saham, CEO Berkshire Hathaway di Amerika Serikat. Juli 2006, ia menyumbangkan USD 31 miliar (sekitar Rp 300 triliun) kepada Bill & Melinda Gates Foundation untuk membiayai pendidikan dan kesehatan masyarakat dunia, khususnya dunia ketiga.

Warren Buffet dikenal sebagai seorang filantropis. Filantropi adalah tindakan seseorang menyumbangkan
waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Biasanya label ini diberikan kepada orang yang suka
memberi banyak dana untuk amal. Jika motivasinya jujur, bukan untuk menghindari pajak, atau mencari popularitas, tentu ini tindakan yang sangat terpuji.

Photographer: Norm Betts/Bloomberg News

Setelah memberi sumbangan tersebut, di tahun berikutnya, Warren Buffet naik peringkat menjadi orang terkaya di dunia, bahkan melampaui Bill Gates. Luar biasa.

Menurut Abraham Maslow, ada lima kebutuhan manusia yaitu kebutuhan fisik, rasa aman, dikasihi, dihargai, dan aktualisasi diri. Empat kebutuhan pertama mengarah kepada diri sendiri, sedangkan yang kelima, mengarah kepada orang lain. Inilah kebutuhan tertinggi.

Orang pada tingkat kelima ini selalu berpikir bagaimana agar pemikiran, hidup, dan keberadaannya bisa memberi sumbangsih positif kepada umat manusia. Sederhananya, bagaimana ia bisa menjadi berkat bagi orang lain. Sayangnya, menurut Maslow hanya 2% manusia yang mencapai tingkat ini.

Ketika masih menjadi kandidat presiden, Barack Obama pernah diundang untuk acara talk show di Saddleback Church oleh Pdt. Rick Warren. Ketika ditanya, “Menurut Anda, apa kesalahan terbesar dari bangsa Amerika?” Obama menjawab, “Sifat mementingkan diri sendiri… lakukan sesuatu bagiku, bukannya apa yang aku bisa lakukan untukmu. Ini mempengaruhi berbagai unsur kehidupan dalam masyarakat.” Tepat sekali. Sifat egois mengerdilkan kepribadian, tapi sifat peduli dan rela menolong menjadikan seseorang berjiwa besar.

Sebagai anak Tuhan, kita memiliki teladan agung yaitu Yesus Kristus. Ia adalah pribadi yang rela memberikan
segalanya demi keselamatan manusia. Mari kita juga rela berkorban untuk mendukung pekerjaan Tuhan serta memberkati sesama karena orang yang kaya dalam kebajikan adalah orang yang benar-benar kaya. Kasih dan kepedulian kepada orang lain adalah karakter yang ada dalam hidup orang besar yang sukses dalam hidupnya.
Ini juga yang merupakan ciri orang Samaria yang murah hati yang dikisahkan Yesus dalam Alkitab. Kadangkala melakukan kebajikan dan tindakan mulia sederhana secara spontan dapat membuat kita semua bahagia.

Suatu saat, sebuah keluarga mengadakan doa bersama seperti yang biasa mereka lakukan. Sang ibu mendoakan janda miskin yang tinggal dekat rumah mereka agar ia mendapatkan makanan yang cukup dan tidak kelaparan. Begitu selesai berdoa, anak mereka yang paling kecil langsung berkata, “Pap, boleh saya pinjam dompet Papa? Tuhan bisa langsung menjawab doa Mama sekarang…”

Seringkali kita menunggu Tuhan bertindak menolong seseorang. Padahal Tuhan justru menunggu kita melangkah dan mengulurkan tangan kepada orang tersebut. Lakukan sesuatu bagi sesama. Mungkin Anda adalah jawaban doa seseorang. Tidak perlu jauh-jauh memberi makan orang-orang kelaparan di Afrika. Buka mata, buka hati, lihatlah orang di sekitar yang membutuhkan nasihat, penghiburan, makanan, uang, atau apapun yang bisa kita penuhi. Tolonglah mereka. Anda bersedia?

Oleh Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, Ketua Umum BPH  Sinode GBI periode 2019-2024, Penulis Buku, Pengkhotbah TV.



Leave a Reply