Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tips Pembelanjaan Sebelum Natal




eBahana.com – Keuangan bisa dikatakan selalu naik turun karena setiap Natal pasti habis untuk hari Natal. Mungkin tahu ini salah, tetapi bagaimana mengatasinya?

Hal ini sesuai karena bertepatan mendekati hari Natal. Melakukan pengeluaran untuk hari spesial bukanlah
suatu kesalahan dan hal itu wajar saja mengingat kita ingin membuat hari tersebut berbeda dari hari lainnya. Namun, bila setiap Natal, artinya Anda tidak punya uang lagi setelahnya, hal itu juga tidak benar karena kita  juga harus bertanggung jawab untuk masa depan atau hari-hari berikutnya (setelah Natal).

Apa yang sebaiknya dilakukan dengan keuangan kita agar kondisi ini tidak selalu berulang?

1. Sisihkan untuk Hari Besar
Natal selalu sama waktunya, yaitu 25 Desember, artinya 26–24 Desember tahun berikutnya adalah waktu yang kita miliki dalam mempersiapkan dana khusus untuk belanja. Ada lebih dari tiga ratus hari yang bisa kita jalani untuk persiapan. Mulailah menyiapkan sejak dini biaya yang dibutuhkan sehingga tidak selalu tekor setelah hari Natal.

2. Daftar Belanja
Keuangan biasanya menjadi masalah karena kita tidak membuat batasan jelas berapa yang harus dibelanjakan.
Nah, mulai tahun ini kita coba membuat daftar ke mana saja pengeluaran harus dilakukan. Misalnya, dimulai
dengan uang transport, belanja makanan minuman, hadiah, dan seterusnya, bandingkan dengan dana yang ada. Kuncinya adalah sesuaikan belanja dengan dana kita, bukan sebaliknya. Artinya, kalau tidak cukup, yang
disesuaikan adalah pengeluaran, bukan memaksakan belanja.

3. Jangan Jadi Utang
Nah, hal ini adalah kesalahan yang juga terjadi pada hari besar, yaitu ketika Natal, belanja dipaksakan akhirnya berlabuh pada utang. Saran saya, jangan sampai hal ini terjadi. Kita harus commit tidak berutang hanya untuk belanja Natal. Natal yang kita rayakan seharusnya adalah maknanya, bukan diskonnya.

Nah, kita, mungkin hal tersebut memang sedikit akan menjadikan Natal kita berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, tidak berarti makna Natal akan menjadi hilang. Menurut saya, justru di situlah makna Natal yang sebenarnya, yaitu bisa mengendalikan diri termasuk dalam hal berbelanja.

Oleh Eko Endarto, RFA, Financial Planner, Finansia Consulting—Jakarta.



Leave a Reply