Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Orang Indonesia Dewakan Jus Buah, Ahli Gizi: Lebih Sehat Buah Potong




Jakarta, eBahana.com – Jus buah diandalkan banyak orang untuk mengasup kebutuhan makan buah dan sayur harian. Padahal menurut ahli gizi, jus buah atau air buah sudah merupakan bentuk berbeda.

Ditanyai soal tren minum jus buah yang kini dilakukan banyak orang, Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengaitkannya dengan penyakit diabetes di Indonesia. “Hari ini penyakit diabetes di Indonesia sudah ranking 4 dunia. Diabetes sangat berkorelasi dengan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi gula. Pada hari ini definisi gula sudah meluas,” kata ahli gizi ramah ini pada detikFood (11/6).


Yang dimaksud Dr Rita soal definisi tambahan dari gula ialah mencakup buah yang diambil airnya saja, tanpa serat. “Gula tidak lagi karbohidrat sederhana seperti sukrosa, tetapi buah yang diambil airnya saja tanpa serat atau sari buah masuk dalam kategori gula yang hanya boleh dikonsumsi 5-10% dari energi total harian,” lanjutnya.

Artinya kalau seseorang sudah minum jus buah berupa airnya saja, sudah masuk hitungan konsumsi gula harian. “Air buah masuk kategori gula sehingga mengurangi jatah kita mengonsumsi gula lain,” tegasnya. Sementara definisi makan buah utuh adalah seseorang harus makan 2-3 potong buah setiap hari. Dr Rita menambahkan, “Jadi ada jatah kita untuk mengonsumsi gula lain, makanan manis lainnya.”


Menurut Dr Rita, masyarakat Indonesia suka salah kaprah karena ‘mendewakan’ jus buah sebagai makanan sehat. Bahkan beberapa orang menjadikannya alat detoks sehingga dalam sehari hanya mengonsumsi jus buah saja. “Efeknya dalam jangka waktu panjang memicu hiperglikemia yang mengakibatkan resistensi insulin, mengarah pada diabetes,” sebutnya. Dr Rita juga sempat menjelaskan soal buah potong. “Lebih sehat makan buah potong. Karena kalau buah sudah dihancurkan, seseorang sudah makan gula,” tambahnya.

Meski begitu, minum jus buah bisa menjadi pengecualian seperti ketika ada kebutuhan tertentu. “Salah satunya terapi mikronutrien dalam jumlah tinggi. Kalau dalam buah potong nggak bisa kita habiskan 500 gram, terpaksa kita ambil dari air buah. Tetapi hal ini juga tidak boleh dilakukan dalam waktu lama. Bukan kebiasaan,” pungkas Ketua Umum Indonesia Sport Nutritionist Association ini. MK.

(food.detik.com)



Leave a Reply