Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

PENDERITAAN KEKAL DAN KEBAHAGIAAN KEKAL




eBahana.com – PENDERITAAN KEKAL

Konsekuensi yang ditimbulkan dari jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa adalah penderitaan yang kekal, sehingga mereka dan keturunannya menjadi kehilangan kemuliaan Allah, atau putus hubungan dengan-Nya. Salah satu kutukan yang diberikan Dia kepada Adam  beserta keturunannya, yaitu: ia akan bekerja keras, membanting tulang meneteskan peluh untuk menghidupi keluarganya. Apabila hal itu tidak dilakukan maka akan mengalami yang namanya kematian, dan apa yang dialami oleh manusia Adam dan keturunannya adalah bentuk penderitaan.

Kalau kita mau mencermati dan menganalisa tentang penderitaan itu adalah sebagai berikut:

  1. Penderitaan yang disebabkan konsekuensi dari tindakan kita sendiri karena kelalaian atau memang ada faktor kesengajaan.
  2. Penderitaan itu ditimbulkan karena perbuatan orang lain kepada diri kita.
  3. Dan penderitaan yang ditimbulkan karena faktor bencana Alam, entah itu banjir, tanah longsor, gempa bumi baik vulkanik atau tektonik. Khusus untuk bencana alam dalam hal ini banjir atau tanah longsor terjadi karena ulah manusia yang merusak alam dengan menggunduli hutan tanpa dilakukan penanaman kembali sehingga ketika turun hujan terjadi banjir besar dan tanah longsor. Hal diatas masuk dalam kategori penderitaan yang sejati. Dan jika tidak ditangkap Tuhan Yesus dan dipanggil untuk di selamatkan maka seseorang itu akan masuk di dalam penderitaan kekal.

KEBAHAGIAAN SEJATI

Yang masuk dan bisa dikategorikan ke dalam kebahagiaan yang sejati itu adalah: Penderitaan yang disebabkan  karena nama Tuhan.  Mengapa disebut penderitaan karena nama Tuhan?  Oleh karena penderitaan itu muncul setelah kita memberitakan kabar keselamatan  dari Tuhan.  Dengan kata lain paska pemberitaan kabar suka-cita dari Tuhan  itu kita mengalami penganiayaan dan penderitaan baik fisik maupun psikologis),  serta kegiatan atau pekerjaan yang lain yang ada benang merahnya dengan pekerjaan Tuhan.

Sedangkan penderitaan yang di sampaikan oleh Daud di dalam Mazmurnya yang tertulis di bawah ini adalah penderitaan yang disebabkan oleh karena  mereka memusuhi umat-Nya Israel. Adapun ayat firman Tuhan itu sebagai berikut:

‘Maukah kamu berbaring diantara kandang kandang? Sayap sayap merpati bersaluk dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau kilau”

Kalimat yang mengatakan: “Maukah kamu berbaring diantara kandang kandang?” Yang disebut kandang adalah rumah yang diperuntukkan untuk hewan  yang diternak atau  dipelihara oleh manusia seperti: lembu, kambing, kerbau, kuda, unta, keledai dan yang lainya. Apabila seseorang bertanya,  memerintahkan dan atau menawari untuk berbaring  diantara kandang kandang, hal itu  jelas tidak lazim bagi kehidupan manusia. Namun semua itu tidak berlaku bagi para gembala di padang rumput gembala ketika berada di padang rumput. Tetapi hal  itu dilakukan supaya ternaknya tidak dicuri dan dimangsa binatang buas. Begitu juga sebaliknya jikalau posisi ternaknya berada di kandang  dekat rumah, artinya tidak digembalakan atau memang sudah pulang dari penggembalaan pasti ia berbaring sendiri di dalam rumah. Kandang itu identik dengan tempat yang jorok karena penuh dengan kotoran ternak, apabila seseorang itu memerintahkan kepada sesamanya manusia untuk tidur di antara kandang kandang  apa lagi di dalam kandang, itu suatu penghinaan atau merendahkan martabat dan harga diri orang lain. Akan tetapi bagi para budak atau hamba tidak menutup kemungkinan tuanya memerintahkannya yang   demikian itu. Tetapi yang terpenting dan perlu diingat adalah jangan sampai kita sebagai pengikut Kristus takut dengan penderitaan, dalam hal ini hendaknya penderitaan itu sebagai alat untuk mengevaluasi diri kita, apakah hidup kita sudah dekat dengan Allah atau belum? Dengan kata lain kita harus selalu berpikir positif sekalipun kita berada di dalam penderitaan. Hanya dengan  tiga hal di bawah ini kita sanggup menjalani penderitaan itu, adapun tiga hal tersebut adalah sebagai betikut:

  1. Bersuka-cita senantiasa
  2. Tetaplah berdoa
  3. Mengucap syukur dalam segala hal.

Tuhan tidak akan pernah menguji umat-Nya melebihi kekuatannya, apabila diizinkan berada dalam penderitaan, kita harus ingat firman Tuhan yang mengatakan: “Kuatkan dan teguhkan hatimu dan jangan  selalu memperkatakan Taurat Tuhan baik siang maupun malam, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.” Jika sudah melakukan hal itu  Tuhan Allah pasti akan menolong kehidupan kita. Selama manusia masih tinggal di dalam  dunia ini penderitaan akan selalu seiring sejalan. Sebab  manusia itu mempunyai kontradiksi baik dengan dirinya sendiri maupun dengan sesamanya serta berkontradiksi dengan Tuhan. Oleh karena itu manusia harus mampu mengelola kontradiksi itu dengan baik, agar supaya tidak meluas dan banyak jenisnya. Mengapa  ada kontradiksi dalam kehidupan manusia? Karena manusia mempunyai akal pikiran, dan pikiran manusia yang satu dengan yang lainya berbeda-beda. Manusia yang satu dengan manusia lainya mempunyai pandangan dan  pemikiran yang berbeda. Namun yang perlu dimengerti serta dicamkan itu khususnya oleh para pengikut Kristus adalah, berkontradiksi itu tidak selalu berkonotasi negatif tetapi ada kontradiksi yang positif. Contoh kontradiksi yang positif adalah: Abraham dengan Lot, antara Rasul Petrus dan Rasul Paulus. Bisa dikategorikan sebagai kontradiksi yang positif itu apabila pikiran perkataan dan perbuatannya masing-masing tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, atau salah satu pihak mempertahankan kebenarannya sendiri. Kontradiksi antara Petrus dan Paulus dapat digolongkan positif karena dengan adanya perbedaan antara keduanya pemberitaan Injil semakin meluas dan nama Allah dipermuliakan dan yang dihasilkan adalah kebaikan bagi sesama.

Tetapi ada penderitaan yang kita alami itu pada hakikatnya adalah sebuah kebahagiaan sejati jika penderitaan yang menderanya itu oleh karena memberitakan kabar kebenaran dari Kristus, entah penderitaan fisik  (luka pada tubuh jasmani), bahkan sampai pada kematian sekalipun. atau penderitaan psikologis ( di hina diejek, dimaki maki dan yang lainya). Firman Tuhan yang mengatakan:  “maukah engkau berbaring diantara kandang kandang. “ Juga bisa dimaknai dan diartikan sebagai bagian dari penderitaan yang harus kita terima menjadi satu konsekuensi logis karena menjadi seorang hamba atau pengikut Kristus yang harus menderita karena nama-Nya. Namun semua yang dijalani di atas pasti akan ada akhirnya, seperti yang disampaikan Daud di dalam Mazmurnya di bawah ini:

“Sayap sayap merpati bersaluk dengan perak, bulu kepalanya dengan emas berkilau kilau”

Kalimat: “Sayap sayap merpati bersaluk dengan perak” Untuk binatang yang hidup di udara bahwa sayap adalah bagian yang sangat penting, sama seperti kaki dan tangan dalam diri manusia. Sebab tanpa sayap binatang yang hidup di udara akan kehilangan eksistensinya karena tidak akan bisa terbang dan aktivitas ke mana mana. Sayap merpati bersaluk dengan perak, perak adalah benda yang sangat berharga dan itu adalah kehormatan dan penghargaan. Sayap sayap bersaluk perak adalah gambaran manusia yang sudah berhasil melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain, mereka yang sudah sudah mengakhiri pertandingan dengan baik atau mengalahkan lawan lawanya, diberikan hadiah sebagai tanda bahwa dia adalah seorang pemenang.

 

Oleh Sulang Markus.



Leave a Reply