Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tahun 2022 Dicanangkan OFM Indonesia sebagai Tahun Kedinaan




Parung, eBahana.com – Ordo Fratrum Minorum (OFM) Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia mengadakan pertemuan virtual dalam rangka membuka Tahun Kedinaan 2022, pada Rabu (26/01). Hadir dalam acara ini seluruh anggota OFM Indonesia yang tersebar di berbagai tempat baik yang berkarya di Indonesia maupun yang berada di daerah-daerah misi di luar negeri. Temu virtual yang berlangsung sejak pukul 16.00-18.45 WIB ini dibuka secara resmi oleh Provinsial OFM Indonesia, RP Michael Peruhe OFM.

Pater Mike, sapaannya, mengungkapkan bahwa penamaan diri para Fransiskan sebagai Saudara Dina mengandung inti dari identitas kefransiskanan. “Kita menyadari bahwa penamaan diri kita sebagai saudara dina mengandung inti dari identitas kita…..identitas kedinaan ini tercantum dengan sangat jelas dalam Anggaran Dasar Saudara-Saudara Dina Pasal VI, terutama ayat 2, yang berbunyi, kita adalah musafir dan perantau di dunia ini, yang mengabdi kepada Tuhan dalam kemiskinan dan kerendahan…,” tegas Mike.

Ia melanjutkan, “Sebagaimana ditegaskan dalam Kapitel General 2021 bahwa fraternitas dan minoritas adalah paru-paru hidup kefransiskanan kita, juga sebagai cara berada kita di dunia. Karena itu, kita pertama-tama adalah saudara dan cara hidup persaudaraan kita adalah sukarela menjadi minoritas di dalam masyarakat dan Gereja.”

“Hidup dalam kedinaan, tanpa milik (sine propria) membantu kita untuk tanpa henti-hentinya membangun sebuah relasi yang selalu baru dengan Allah, sesama dan alam semesta. Di dalamnya akan bertumbuh sikap iman untuk selalu mengandalkan Tuhan, bersyukur kepada Allah atas segala pemberian-Nya. Identitas kedinaan ini juga memungkinkan kita untuk hidup bersama orang-orang miskin dan tersingkirkan. Identitas kita mendesak kita untuk mengambil bagian dalam situasi-situasi orang-orang miskin dan yang termarjinalkan,” ujarnya.

Adapun dalam acara ini diluncurkan pula sebuah lagu baru sebagai lagu khusus Tahun Kedinaan dengan judul “Sang Musafir”. Lagu bergenre hip-hop atau rap music ini merupakan hasil kreasi RP Yornes Panggur OFM bersama rekan-rekannya. “Makna lagu ini tentu terinspirasi dari Anggaran Dasar Saudara-Saudara Dina pasal VI tentang kedinaan. Kita ini miskin dalam harta benda tapi membumbung tinggi dalam keutamaan. Kita adalah musafir yang selalu merindukan tujuan, yaitu kesempurnaan dan itu adalah Allah sendiri,” ungkap Pater Yornes OFM.

Tahun Kedinaan 2022 ini dipandu dan digagas oleh tim dari Dapur Penginjilan dan Spiritualitas OFM (DPS OFM Indonesia), salah satu divisi dalam Persaudaraan OFM Provinsi Indonesia. Koordinator DPS, RP Gusti Nggame OFM mengungkapkan bahwa OFM Indonesia sedang dalam perjalanan menuju 100 tahun kehadiran di Indonesia terhitung sejak 1929.

“Sudah ditetapkan bahwa dalam rangka menuju seabad kehadiran OFM di Indonesia ini, sejak 2020 Persaudaraan OFM akan merefleksikan tema khusus berupa keutamaan khas Fransiskan setiap tahun. Pada 2020 misalnya Persaudaraan OFM merayakannya sebagai Tahun Evangelisasi, tahun 2021 sebagai Tahun Persaudaraan dan kini tahun 2022 kita rayakan Tahun Kedinaan,” ungkap Pater Gusti.

Tahun Kedinaan ini akan diisi dengan pelbagai kegiatan di tingkat-tingkat komunitas persaudaraan dan unit-unit karya mulai dari kegiatan studi bersama, rekoleksi, retret hingga aneka aksi nyata di tengah masyarakat dan gereja. “Semangat kedinaan ini mesti terintegrasi dalam aksi-aksi nyata di setiap komunitas persaudaraan dan di setiap unit-unit karya dalam pelbagai bentuk dan cara,” ungkap Pastor lulusan Institut Patristik Agustinianum Roma ini.

Acara pembukaan Tahun Kedinaan ini juga disemarakkan oleh pertunjukkan keativitas dari masing-masing komunitas persaudaraan serta dilanjutkan dengan acara saling sapa antarsaudara baik yang di dalam negeri maupun yang sedang bermisi di luar negeri. RP Duma OFM, misionaris OFM Indonesia di Turki mengungkapkan rasa syukur dan sukacitanya atas perjumpaan dalam acara temu virtual ini. “Jujur, perasaan saya haru, rindu tapi juga gembira karena bisa bergabung dengan para saudara terutama karena tahun ini adalah tahun yang sangat spesial dicanangkan sebagai Tahun Kedinaan,” ungkap Pater Duma. Acara yang dipandu oleh Fr. Gabriel Santrio ini berakhir dengan sesi foto-foto, menyanyikan lagu, doa dan berkat penutup.

(Efendy Marut)



Leave a Reply