Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pra Natal Keluarga Dinas PPKB Minahasa Tenggara




Sekda David Lalandos, saat memberikan sambutan dalam perayaan Pra Natal Keluarga Besar Dinas PPKB Mitra, Rabu (8/12) lalu.

Ratahan, eBahana.com Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) David Lalandos, mengajak seluruh masyarakat, lebih khusus umat Kristiani untuk selalu bersyukur. Sebagaimana yang dikatakannya dalam perayaan Pra Natal Keluarga Besar Dinas PPKB Mitra di bawah pimpinan Royke Lumingas, hadirin dan masyarakat diajak bersyukur karena bisa merayakan Natal tahun ini dengan sedikit kelonggaran. “Momentum menghadapi kelahiran Yesus Kristus harus dihadapi dengan rasa syukur dan sukacita, walau di tengah pandemi COVID-19. Sebab kita masih diberi nafas kehidupan, lebih khusus perayaan tahun ini diberi kelonggaran,” katanya pada Rabu (8/12) kemarin.

Hal ini dikatakannya, berkaca pada pengalaman perayaan tahun sebelumnya yang penuh keterbatasan, tak bisa saling mengunjungi antara sanak saudara, bahkan perayaan di Gereja juga tak bisa dilakukan. “Puji syukur tahun ini kita diberi kekuatan, hikmat, dan akal budi kebijaksanaan dalam penanganan pandemi sehingga saat ini sesuai instruksi terakhir Menteri Dalam Negeri, Mitra masih masuk PPKM level 1,” ungkapnya.

Dengan demikian menurutnya, bisa dikatakan Kabupaten Mitra saat ini masuk zona hijau dengan pemberlakuan pembatasan sesuai dengan aturan dalam instruksi menteri. “Nanti gugus tugas penanganan COVID-19 akan mengeluarkan edaran berkaitan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Sementara menyikapi beberapa momen terakhir ini yang menimbulkan rasa kekhawatiran masyarakat akibat wacana penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia oleh pemerintah pusat, dirinya juga mengajak masyarakat bersyukur karena kebijakan tersebut urung diterapkan. Menurutnya, hal ini tak lepas dari peran Bupati James Sumendap yang dengan tegas menyampaikan dalam rapat kerja daerah Dinas Kesehatan sehingga pemerintah mengubah kebijakannya. “Ini saya saksikan, dengar, dan ikuti langsung. Saat diberi kesempatan, Pak Bupati menyampaikan bagaimana kebijakan penerapan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia akan mengurangi komitmen pemda menuju penanganan COVID-19 yang lebih luas lagi,” pungkasnya.

Sebab diungkapkannya, dalam upaya mencapai PPKM level 1 saat ini tidaklah mudah sehingga bupati bahkan mengambil ungkapan bahwa upaya tersebut dilakukan “dengan berdarah-darah”, kala dirinya berbicara di hadapan menteri. Kebijakan yang diambil dalam penanganan COVID, mulai dari penyekatan, pemeriksaan kartu vaksin dan lainnya, yang tak luput dari kritikan dan cercaan, seperti yang dilontarkan lewat media sosial, turut dipaparkan bupati kala itu.

Walau demikian, pemda dengan melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari unsur TNI-Polri hingga tokoh agama dan masyarakat, terus memantapkan komitmen guna memaksimalkan program-program penanganan COVID-19. “Gugus tugas tetap teguh dan berprinsip tidak masalah dibuli yang penting tujuannya untuk keselamatan masyarakat Mitra. Akhirnya terbukti, PPKM level 1. Ini yang kemudian ditegaskan bupati dalam rapat tersebut. Sebabnya kita patut bersyukur akhirnya ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat,” tandasnya.

(jenlywenur)



Leave a Reply