Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pengutusan Menjadi Pesan Natal bagi Wilayah VIII GPdI Jawa Barat




Bekasi, eBahana

Pada 08 Januari 2020 yang lalu, jaringan pelayanan Wilayah VIII GPdI Jawa Barat menggelar Ibadah dan perayaan Natal. Acara diadakan di GPdI Filadelfia, Mekarsari, Bekasi, yang digembalakan oleh Pdt. Toviet. Tema yang diangkat adalah “Bapa mengutus Aku, dan Aku mengutus kamu (Yoh. 20:21)”. Nampak hadir dalam kesempatan itu di antaranya Pdt. Deni Tampi (Ketua Wilayah VIII GPdI Jawa Barat). Pdt. Jefrry Palit (Pengurus MD GPdI Jawa Barat), dan para pengurus MD Jawa Barat. Sedangkan firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Revi Awondatu dari Cianjur, Jawa Barat.

Pdt. Revi mamaparkan bahwa hal pengutusan sejatinya telah terjadi sejak zaman dahulu. Bahkan keberadaan Adam dan Hawa di Taman Eden pun merupakan suatu bentuk pengutusan. Adam dan Hawa diutus untuk mengurus Taman Eden beserta semua yang ada di dalamnya. Contoh lain soal pengutusan dapat kita lihat dari kisah tentang Nuh. Ia diutus memberitakan soal penghukuman yang akan dilakukan Tuhan. Ada juga kisah tentang Eliezer, hamba Abraham, yang diutus mencarikan istri untuk ishak. Dari contoh-contoh tersebut, jelaslah kalau setiap pengutusan pasti memiliki tujuan tertentu. Tujuan ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dan pada saatnya harus dipertanggungjawabkan pada sang pengutus.

Seorang utusan yang bertanggungjawab bukanlah utusan yang hanya melakukan tugasnya. Namun juga harus memastikan melakukan amanat yang diembannya secara proporsional. Tidak kurang dan tidak lebih.

Lantas apa kriteria yang harus dipenuhi seseorang agar layak menjadi seorang utusan? Yang pertama, orang yang akan diutus haruslah sudah dikenal baik oleh pengutusnya. Kriteria ini yang mendasari Abraham saat mengutus Eliezer (Kej. 24:2). Kriteria kedua, seorang utusan haruslah dapat dipercaya. Dalam artian, tidak melakukan sesuatu kurang atau lebih dari yang sudah diamanatkan.

Terkait keberadaan kita sebagai utusan Tuhan di tengah dunia, kedua hal di atas harus benar-benar kita pahami dan lakukan. Bahwa kemudian dalam pelaksanaannya kita menemui banyak kendala, kita tidak perlu kuatir. Yohanes 8:29 menyatakan bahwa Tuhan akan menyertai setiap semua utusan-Nya. Dengan demikian, sudah seharusnya kita tidak kuatir lagi untuk melaksanakan setiap amanat yang Tuhan percayakan.

Setelah firman Tuhan, acara dilanjutkan dengan candle light service, persembahan pujian, serta pemberian apresiasi pada beberapa pendeta. Termasuk tali asih bagi dua pendeta yang sedang sakit.

Pdt. NB Suratinoyo, selaku ketua panitia, dalam sambutannya berharap melalui acara ini Natal wilayah VIII GPdI Jawa Barat ini makin mempererat hubungan semua sebagai pemimpin jemaat. Khususnya yang melayani di Wilayah VIII GPdI Jawa Barat. Robby Go



Leave a Reply