Natal GBI Bethany: “Dipilih untuk Menjadi Berkat”
Pangkalan Bun, eBahana
Perayaan Natal di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bethany Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada tanggal 10 Desember 2019 (kemarin) pukul 17.00 WIB berlangsung dengan aman dan hikmat. Cuaca yang cerah, sangat mendukung acara Ibadah Perayaan Natal kemarin. Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat hadir dengan antusias dan memenuhi Gedung Gereja yang baru selesai dibangun secara fisik utama meskipun masih butuh dana untuk penyelesaian tahap akhir (finishing). Doakan ya para pembaca setia e-Bahana untuk penyelesaian tahap akhirnya (finishing).
Semangat dan antusias panitia natal GBI Bethany Pangkalan Bun, menyambut jemaat dari gereja-gereja yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekitarnya. Panitia sibuk melayani tamu-tamu yang datang serta menyiapkan kursi tambahan disusun di teras Gereja (yang hadir sampai di luar gedung). Taksiran penulis, daya tampung gereja sekitar 1.000 s/d 1.500 orang.
Performa para pelayanan altar sangat maksimal dan jemaat yang hadir merasakan hadirat dan berkat Tuhan dalam ibadah di malam perayaan natal tersebut. Kekompakan para panitia dan juga para pelayan altar maupun yang mengisi acara perayaan Natal, menjadi berkat bagi jemaat yang hadir. Ini semua karena kasih Tuhan yang selalu memberkati GBI Bethany Jemaat Pangkalan Bun agar menjadi berkat bagi jemaat (orang) lain.
“Adanya acara ini, adanya jemaat yang hadir disini, adanya para pelayanan yang ambil bagian mengisi acara di malam ini, adanya bapak, ibu, dan saudara-saudari tinggal di Pangkalan Bun ini serta saya hadir untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan bukan kebetulan tapi Tuhanlah yang memilih kita untuk ada kita di sini,” kata Pdt. Petra Fanggidae, M.Div., M.Th, dalam khotbahnya di acara Perayaan Natal 2019 di GBI Bethany Pangkalan Bun.
Pesan Firman Tuhan yang diambil dari Yohanes 15:14-17 ditekankan pada ayat 16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Jadi bukan kita yang memilih Tuhan tetapi Tuhanlah yang memilih kita menjadi kepunyaan Tuhan. Apapun latar belakang kita, Tuhan tidak memandang hal itu. Bahkan Tuhan memilih kita meskipun kita dulunya memiliki latar belakang yang tidak baik. Sehingga Tuhan menjadikan kita menjadi lebih baik serta menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Firman Tuhan ini menguatkan hati, bahwa segala sesuatu yang ada pada diri kita sudah Tuhan tetapkan karena Tuhan telah memilih kita menjadi berkat bagi orang lain. Di akhir khotbah, Pdt Petra mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk menyanyikan Pujian yang dinyanyikan sebelum khotbah dengan judul Waktu Tuhan.
“Pada saat lagu Pujian ini dinyanyikan, syair ini menyentuh hati saya. Iya, ini menguatkan hati saya serta kerinduan kami sekeluarga untuk anak kami Kaleb, ada mukjizat Tuhan untuk anak kami. Iya semuanya itu hanya waktu Tuhan.”
Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktuMu
Ku percaya kuasaMu
Memulihkan hidupku
Walau kadang tak mudah di mengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik