Minggu Panggilan Angkat Tema ‘Zaman Now’
Cilandak Jakarta Selatan, eBahana
Pada Minggu yang indah, 29 September 2019 bertempat di Gereja Stefanus Cilandak diadakan acara “Minggu Panggilan”. Yang hadir di acara Minggu Panggilan ini adalah 26 peserta dari Kongregasi Tarakan Imam dan Suster. Tema Minggu Panggilan ini adalah “Zaman Now Masih Mau Berjubah Romo”, karena kita melihat panggilan ini panggilan khusus frater, suster maupun bruder. Mereka sebagai orang muda di zaman ini sulit untuk menanggapi panggilan yang misteri ini. ‘Zaman Now’ ini dipilih karena masih ada orang-orang muda yang mau memberikan kesungguhan hatinya kepada Tuhan melalui jalan panggilan khusus untuk gereja selanjutnya. Tema ini untuk membangun orang muda dan anak-anak untuk memikirkan gereja ke depan jika tanpa iman dan Ekaristi tentu umat akan kesulitan. Tidak adanya frater, suster maupun bruder membuat pelayanan akan terhenti dan tidak ada perpanjangan tangan Tuhan, maka dari itu acara ini dibuat agar orang muda dan iman anak mau tersentuh untuk pelayanan.
Acara ini dibawakan oleh Vina dan Endah. Tujuan Minggu Panggilan ini menghadirkan pembicara maupun biarawati di tengah umat, agar semakin banyak umat mengenal panggilan khusus, bersama-sama berinteraksi, berbagi kesaksian hidup, dan juga menumbuhkan kesadaran kaum muda untuk berani menjawab panggilan hidup khusus untuk menjadi imam, biarawan maupun biarawati.
Kepala Paroki Gereja Stefanus Cilandak yang bernama Romo Thomas Suratno, SCJ berpesan kepada semua umat, orang muda dan anak-anak. “Kita harus memperkenalkan panggilan hidup membiara kepada kaum muda dan anak-anak agar semakin berani menjawab panggilan Tuhan menjadi pelayan-Nya dalam lembaga hidup bakti,” ungkapnya. Di acara ini semua diajak untuk bernyanyi dan bergoyang bersama umat, romo, frater, suster, bruder dan semua orang muda. Kemudian acara ditutup dengan doa dan makan siang bersama.
Stefanus Sugiyantoro sebagai Ketua Seksi Panggilan Dekanat Selatan berharap melalui acara ini dapat memperkenalkan panggilan khusus untuk menjadi imam, dan semua yang hadir juga mau memikirkan gereja di masa depan. “Kami meminta mereka untuk lebih peduli dan punya hati terhadap kegiatan-kegiatan dan perkembangan gereja. Kemudian kami minta mereka untuk berdoa bagi imam, frater, suster maupun bruder agar panggilan mereka terpelihara. Karena bagaimanapun juga doa adalah kekuatan bagi imam, frater, suster maupun bruder agar tetap setia di dalam panggilan dan hambatan. Kami merasa kekuatan doa untuk membantu pertumbuhan gereja dan pertumbuhan orang muda untuk menjadi imam, frater, suster maupun bruder,” harapnya. Susan