Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bimas Kristen Banten Melaksanakan Pembinaan ASN dan Konsultasi Penyuluh Agama Kristen Non PNS




eBahana.com –  Banten. Konsultasi Penyuluh Agama Kristen Non PNS adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Bimas Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu para penyuluh agama Kristen dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai perpanjangan tangan kementerian agama dalam membangun bangsa dengan bahasa agama. Peran penyuluh penting dan sangat strategis dalam upaya pemerintah membangun budaya moderasi beragama di tengah m  asyarakat yang majemuk yang mengingat penyuluh agama sangat dekat dengan berbagai lapisan masyarakat.

Kegiatan ini, dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari hari Senin (19 April 2021) sampai pada hari Rabu (21 April 2021). Kegiatan dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia terkait tujuan diadakannya kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pembagian materi oleh Dr. Hj. Nanang Fatchurochman, M.Pd selaku Ka.Kanwil Provinsi Banten dan didampingi oleh Dr. Junit Sihombing, M.Th selaku Pembimas Kristen Provinsi Banten.

Dalam pembahasannya, Dr. Nanang menegaskan pentingnya peran aktif dari para penyuluh agama dalam membangun kondisi beragama yang harmonis di masyarakat. Penyuluh Agama Kristen dituntut untuk dapat menjadi sosok yang dapat diteladani, baik dalam kehidupan beragamanya maupun dalam kehidupan sehari-harinya.

Dr. Nanang kembali mengingatkan fungsi pokok penyuluh agama ditengah masyarakat sebagai sosok yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat. Oleh karena itu, seorang penyuluh harus bisa menjadi sosok yang informatif, edukatif, konsultatif, dan advokatif.

Setelah penyampaian materi pertama ini, Dr. Junit Sihombing, M.Th. juga tidak lupa menekankan keempat fungsi penyuluh, sehingga masyarakat mendapatkan kepastian dan solusi yang benar, baik secara agama maupun secara hukum.

Setelah penyampaian materi dari Dr. Nanang, peserta diberikan waktu istirahat lalu kemudian kembali melanjutkan kegiatan seminar dengan tema “Upaya Lembaga Keagamaan Dalam Menciptakan Kerukunan dan Sinergitas Antar Pemeluk Agama” yang dibawakan oleh Dr. A. M. Romly MA, M.Hum. selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan didampingi oleh Pdt. Carlos.

Dr. Romly membuka materinya dengan menyampaikan betapa indah dan kaya Bangsa Indoneia sampai dikagumi oleh bangsa-bangsa lain. Namun, kini sedang mengalami pergumulan internal soal kerukunan, salah satunya adalah kerukunan antar umat beragama. Permasalahan kerukunan berdampak pada laju pembangunan dan ekonimo bangsa, oleh sebab itu kerukunan menjadi sangat penting bagi tercapainya tujuan nasional Bangsa Indonesia.

Dalam pemaparannya, Dr. Romly, menyatakan bahwa demi tercapainya kerukunan diperlukan upaya bukan hanya dari pemerintah namun juga dari pihak lembaga keagamaan. Peran strategis lembaga keagamaan yang dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam membangun kerukunan akan sangat membantu terciptanya kerukunan antar umat maupun kerukunan intern umat.

Dengan peran aktif lembaga keagamaan, masyarakat bisa belajar untuk mengamalkan etika pergaulan yang baik dan bersatu kendati memiliki perbedaan. Sebagai pemelihara kerukunan, Lembaga Keagamaan merupakan lembaga yang dapat memberi response cepat terhadap dinamika perkembangan masyarakat yang berkaitan dengan kerukunan. Untuk itu Lembaga Keagamaan harus memiliki kewaspadaan dini dan terus koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Pdt. Carlos. Suasana sangat interaktif dan peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan.

Pada hari Selasa, 20 April 2021, kegiatan kembali diadakan dan materi awal untuk hari itu dibawakan oleh H. Yanuri Susanto,S. Pt selaku Ketua Komisi VIII DPR RI didampingi oleh Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si selaku Dirjen Bimas Kristen, Dr. Junit Sihombing, M.Th selaku Pembimas Kristen Provinsi Banten, dan Pdt. Carlos sebagai moderator. Dalam materinya, Pak Yanuri menegaskan pentingnya sosok penyuluh yang dapat memberikan advokasi hukum yang baik bagi umat serta menjadi sosok yang inspiratif bagi masyarakat.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan tentang “Cara Penggunaan Aplikasi E-PAKRIS” oleh Faisal Muhammad selaku Konsultan IT yang menangani Project Aplikasi E-PAKRIS dan didampingi oleh Pdt. Jusuf Leo Pelleng sebagai moderator. Seiring dengan perkembangan zaman, para penyuluh juga dilengkapi dengan segala kemudahan dalam melakukan pelaporan hasil pelayanan dengan sistem aplikasi E-PAKRIS. Dengan sistem aplikasi ini, diharapkan para penyuluh bisa melayani masyarakat dengan lebih efisien dan efektif. Kegiatan berjalan dengan baik dan interaktif. Para peserta kegiatan yang mengikuti via zoom meeting juga tidak kalah antusiasnya dalam mengikuti kegiatan ini.

Setelah itu, beserta mengikuti seminar tentang “Sejarah kekristenan di Banten” yang dibawakan oleh Dr. Mufti Ali sebagai Dosen UIN Banten dan juga ahli sejarah dan didampingi oleh Pdt. Voudy sebagai moderator. Dr. Mufti menyampaikan bagaimana Banten adalah kesultanan yang sangat dinamis dan multicultural sehingga para pedagang dari Eropa sangat betah menjalin hubungan bisnis dengan kesultanan Banten, selain karena biaya cukainya yang jauh lebih murah dari pada pelabuhan lain contohnya Batavia. Kondisi ini menjadikan kekristenan dapat tumbuh dengan baik dan penginjilan dapat berjalan dengan baik. Dr. Mufti juga membagikan dinamika pertumbuhan Gereja dan perjuangan para saksi-saksi iman yang berjuang mengabarkan injil di Banten. Materi ditutup dengan sesi tanya jawab dengan Narasumber.

Sesi terakhir untuk hari Selasa 20 April 2021 ditutup oleh pembagian materi dengan tema “Pendidikan Keagamaan Kristen sebagai Lembaga pembentuk Karakter dan Iman Kristiani” oleh Dr. Ashiong Parhehean Munthe dan didampingi oleh Pdt. Hanny F. Lontaan sebagai moderator. Dalam pembahasannya Dr. Ashiong menekankan pentingnya pendidikan agama untuk menyentuk bukan hanya sisi religius dari pendidikan agama, namun juga sisi spiritualnya. Dengan demikian dapat membentuk seorang murid yang tidak hanya pandai secara akademik, namun juga cerdas dalam menyikapi tantangan kehidupan dengan prinsip-prinsip kristiani yang teguh. Materi ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Pada hari terakhir kegiatan, materi dibuka oleh Bapak Riki Yanuarfi, S.H, M.Si selaku KOMBES POL dan juga pemateri dengan tema “Peran Kepolisian Dalam Upaya Memberdayakan

Penyuluh Agama Sebagai Garda Terdepan Menangkal Radikalisme” didampingi oleh Pdt. Voudy sebagai Moderator. Bapak Riki menyampaikan bahwa radikalisme datang dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan menawarkan kehidupan yang lebih baik setelah kematian apabila melaksanakan agenda-agenda mereka. Penyuluh Agama memiliki peranan penting untuk membangun pemahaman yang kuat dan benar tentang agama bagi masyarakat sehingga pengaruh radikalisme yang mengarah kepada tindak terorisme bisa ditolak. Materi ditutup dengan sesi tanya jawab dan berjalan dengan baik.

Setelah kegiatan-kegiatan seminar selesai, Dr. Junit Sihombing, M.Th selaku Pembimas Kristen Provinsi Banten menutup kegiatan Konsultasi Penyuluh Agama Kristen Non PNS. (APM)



Leave a Reply